Ekbis

Mismatch Pendidikan dan Dunia Kerja Coba Dipangkas

Penulis: Herlambang Jati Kusumo
Tanggal: 16 Agustus 2022 - 08:07 WIB
Menaker, Ida Fauziah (dua kiri), disela B20-G20 Dialogue Future of Work and Education Task Force di Royal Ambarrukmo Yogyakarta, Senin (15/8/2022). - Harian Jogja/Herlambang Jati Kusumo

Harianjogja.com, JOGJA—Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mengupayakan pengurangan mismatch antara dunia pendidikan dan dunia usaha. Ketidakcocokan tersebut dinilai menjadi penyumbang angka pengangguran di Indonesia.

Menaker, Ida Fauziah, mengatakan pemerintah sudah mengeluarkan Perpres Nomor 68/2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi, sebagai upaya mengurangi mismatch yang terjadi. “Memaksimalkan sekolah vokasi. Jadi kita demand driven ya, mengikuti kebutuhan pasar kerja melalui pelatihan dan pendidikan vokasi,” kata Ida, disela B20-G20 Dialogue Future of Work and Education Task Force di Royal Ambarrukmo Yogyakarta, Senin (15/8/2022).

Ida juga mendorong adanya kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mengurangi ketidakcocokan. Upaya yang dilakukan salah satunya dengan memaksimalkan forum komunikasi lembaga pelatihan dengan industri yang ada di setiap Balai Latihan Kerja (BLK).

“Forum ini yang mempertemukan antara kebutuhan industri dengan kebutuhan suplainya. Forum ini ada di semua BLK baik pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi, maupun kabupaten kota. Masa pandemi ini sangat perlu kolaborasi,” ucap Ida.

BACA JUGA: LKY Minta Pemerintah Tidak Naikkan Harga Kebutuhan yang Disubsidi

Salah satu wujud kolaborasi yaitu dengan forum B20-G20. Langkah ini juga wujud sinergi antara pemerintah dengan sektor swasta, seperti organisasi pengusaha, tenaga kerja, hingga akademisi. “Kami juga melakukan transformasi balai latihan kerja sebagai pusat kompetensi dan peningkatan produktivitas. Itu hal yang dilakukan oleh pemerintah. Saya kira hal yang sama pasti juga akan dilakukan oleh dalam hal ini Kadin [Kamar Dagang dan Industri],” ujarnya.

Ketua Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid juga menyambut baik sinergi yang ada. Menurutnya saat ini masih ada sejumlah tantangan yang dihadapi. Seperti untuk membangun Sumber Daya Manusia (SDM).

“Harapannya Indonesia mampu mempunyai SDM yang kemampuannya tepat dengan apa yang dibutuhkan untuk mengisi pekerjaan-pekerjaan ke depan. Untuk itu kami bersama Kemnaker bersinergi,” ucap Arsjad.

BACA JUGA: Industri Ini Jadi Penggerak Utama Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

Danais Rp2,7 Miliar Dikucurkan untuk Program Padat Karya di Bantul
Program Padat Karya, Pemkab Bantul Sediakan Bantuan Keuangan Khusus Rp32 Miliar
Aturan Diumumkan Sore Ini, Buruh Tuntut THR Dibayar Penuh
PNS Pria Bakal Punya Hak Cuti Khusus Saat Istrinya Melahirkan

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Pupuk Indonesia dan BFI Brunei Kerja Sama Jaga Ketahanan Pangan ASEAN
  2. Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling Sukoharjo Hari Ini 24 April 2024
  3. Jadwal Samsat Keliling Sragen Hari Ini 24 April 2024
  4. Samsat Keliling Karanganyar Hari Ini Hadir di Tiga Kecamatan

Berita Terbaru Lainnya

PLN Mobile Proliga 2024 Siap Digelar, Kolaborasi Dukungan Untuk Pengembangan Voli di Tanah Air
Lahan Panen DIY April 2024 Diperkirakan 35.557 Hektare, Gunungkidul Terluas
Seusai Lebaran, Harga Bawang Merah Jadi Mahal
Nilai Tukar Rupiah Remuk, DPD REI DIY: Tidak Menjadikan Bisnis Properti Kolaps
Tak Terpengaruh Konflik Iran-Israel Harga Minyak Dunia Turun
Dorong Laju Transisi Energi, PLN Kampanyekan Kendaraan Listrik pada Peringatan Hari Bumi 2024 Jawa Tengah
Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
Sahid Raya Hotel Gelar Konser Iwan Fals, Presale Tiket 30 April 2024
Pakar Energi UGM Sebut Konflik Iran-Israel Bisa Picu Kenaikan Harga BBM
EIGER Adventure dan 100 Perempuan Indonesia Rayakan Hari Kartini Berkebaya di Puncak Gunung Kembang