Hiburan

Bill Gates Ajak Para Miliarder Bayar Pajak Tinggi

Penulis: Dika Irawan
Tanggal: 04 Januari 2020 - 11:57 WIB
Pendiri Microsoft, Bill Gates, menunjuk sebuah toples berisi kotoran manusia saat berpidato di Reinvented Toilet Expo yang menampilkan teknologi sanitasi di Beijing. - Reuters

Harianjogja.com, JAKARTA — Salah satu pendiri Microsoft Corp, Bill Gates menjadi orang yang dipandang kaya di dunia.

Selama dekade terakhir, ia telah mengumpulkan kekayaan senilai lebih dari US$50 miliar. Dia pun berjanji untuk menyumbangkan sebagian besar kekayaannya untuk amal.

Pada akhir dekade ini, Gates telah memberikan miliaran dolar untuk memerangi kemiskinan dan meningkatkan perawatan kesehatan, serta pendidikan. Namun, kekayaannya juga meningkat lebih dari dua kali lipat selama periode tersebut, sebagai akibat dari melonjaknya pasar saham dan kebijakan pajak yang menguntungkan.

Orang terkaya kedua di dunia ini juga menyerukan agar sesama miliarder membayar pajak yang jauh lebih tinggi.

Mengutip Bloomberg, Jumat (3/1/2020), anggota parlemen AS harus menutup celah, menaikkan pajak tanah, dan menaikkan pajak capital gain, sehingga sama dengan tingkat pendapatan tenaga kerja. Hal itu diungkapkan Gates dalam tulisannya Senin (30/12/2019) di blog akhir tahun.

Dia juga meminta pemerintah negara bagian dan lokal untuk membuat pajak mereka lebih adil, serta menegaskan kembali dukungannya untuk pajak pendapatan negara di Washington, tempat dia tinggal.

“Saya telah dihargai secara tidak proporsional untuk pekerjaan yang saya lakukan, sementara banyak orang lain yang bekerja sama sulitnya untuk bertahan. Itulah sebabnya saya menggunakan sistem pajak di mana, jika Anda memiliki lebih banyak uang, Anda membayar persentase pajak yang lebih tinggi. Saya pikir orang kaya harus membayar lebih dari yang mereka lakukan sekarang, dan itu termasuk Melinda dan saya," tulisnya.

Gates, 64, memiliki kekayaan bersih sebesar US$113,7 miliar, menurut Bloomberg Billionaires Index, peringkat 500 orang terkaya di dunia. Pada 2010, Bill dan Melinda mengumumkan Giving Pledge dengan Warren Buffett dan meminta miliarder lain untuk menandatangani untuk memberikan potongan kekayaan mereka. Pada Mei, 204 orang dari 23 negara setuju untuk berpartisipasi.

Pada sebuah acara November tahun lalu, Gates menyatakan keberatan tentang pajak kekayaan yang diusulkan oleh kandidat presiden Elizabeth Warren dan Bernie Sanders.

Dalam posting blognya, Gates mengatakan dia tidak akan mengambil posisi pada berbagai proposal yang diperdebatkan selama kampanye.

"Tapi saya percaya kita bisa membuat sistem kita lebih adil tanpa mengorbankan insentif untuk berinovasi. Orang Amerika di peringkat 1% mampu membayar lebih banyak sebelum berhenti bekerja atau menciptakan pekerjaan. Pada 1970-an, ketika Paul Allen dan saya memulai Microsoft, tarif pajak marginal hampir dua kali lipat dari tarif tertinggi hari ini. Tidak ada salahnya insentif kami untuk membangun perusahaan yang hebat," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : bisnis.com

Berita Terkait

Penerimaan Pajak Minerba Baru Rp43,3 T per November 2025
Sultan Soroti Skema PKB Baru yang Dinilai Rugikan DIY
PAD Sleman Tembus Rp1,1 T, BKAD Kejar Target Rp1,4 T
ASN Solo Terjaring Razia Pajak Kendaraan di Balai Kota

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Panduan Lengkap Slot Online di JendelaToto
  2. Panduan Lengkap Main di Jendelatoto
  3. Main Slot Gacor Mudah Menang 2025
  4. Best Strategies for Togel Players

Berita Terbaru Lainnya

Laporan Erika Carlina terhadap DJ Panda Resmi Dicabut
James Ransone, Bintang The Wire dan It Chapter Two, Meninggal
Olivia Rodrigo dan Louis Partridge Disebut Berpisah, Ini Faktanya
G-Dragon Raih Tiga Grand Prize di Melon Music Awards 2025
Jadwal dan Harga Tiket Konser My Chemical Romance Jakarta
Avatar: Fire and Ash Puncaki Box Office, Raih Rp573 Miliar
Mediasi, Atalia Praratya dan Ridwan Kamil Sepakati Perceraian
Kim Seon-ho dan Go Youn-jung ke Jakarta Januari 2026
Miss Islandia 2025 Lepas Mahkota, Klaim Dipaksa Mundur
Miss Finlandia Dicopot Gelar Karena Unggahan Rasis, PM Turun Tangan