Hiburan

Perlukah Rutin Tes Swab Antigen dan PCR?

Penulis: Mia Chitra Dinisari
Tanggal: 18 Februari 2021 - 05:37 WIB
Tes swab untuk memeriksa virus corona (Covid-19) di rongga hidung. - istimewa

Harianjogja.com, JAKARTA - Dunia hiburan diramaikan dengan kabar Ashanty yang saat ini sedang mengalami Covid-19, padahal dia rutin melakukan swab PCR setiap minggu.

Berita tersebut menimbulkan kebingungan di masyarakat mengapa orang yang sudah rutin melakukan PCR setiap minggu masih bisa terkena Covid-19.

Jadi sebetulnya rutin swab PCR atau antigen itu bermanfaat gak sih?

Menurut dr. Adam Prabata PhD Candidate in Medical Science at Kobe University swab PCR hanya menunjukkan status terinfeksi pada saat pemeriksaan dilakukan. PCR mendeteksi keberadaan materi gentik virus penyebab covid-19 pada sampel swab. Hasil positif atau negative hanya menandakan kondisi saat diswab, bukan meramalkan kondisi terinfeksi di masa depan.

Bisa saja, Anda baru tertular covid-19 beberapa saat atau beberapa jam setelah swab dilakukan. Risiko false negative PCR yakni sebesar kurang lebih 2,30 persen, sedangkan sensivitas PCR sebanyak kurang lebih 70,98 persen.

Menurutnya, false negatif dapat terjadi karena sebagai berikut:

1.       Tes PCR dilakukan terlalu cepat atau terlalu lambat

2.       Masalah teknis sejak Swab hingga proses di laboratorium

Hasil PCR negative tidak 100 persen menandakan seseorang sedang tidak terinfeksi covid-19 pada saat pemeriksaan dilakukan.

Menurutnya, hasil PCR negative juga tidak berarti kita tidak akan bebas covid-19 selama beberapa hari ke depan. Pasalnya, hasil PCR negative tidak 100 persen menandakan seseorang tidak terkena covid-19. PCR hanya menunjukkan kondisi terinfkesi pada saat swab dilakukan.

Hasil PCR negative tidak menandakan atau meramalkan seseorang akan bebas dari Covid-19 untuk periode tertentu.

Dia juga memaparkan PCR negative tidak mencegah dari terkena covid-19.

“PCR adalah alat diagnosisi covid-19, bukan untuk metode pencegahan. Hasil PCR Negatif tidak mencegah seseorang dari terken covid-19,” ujarnya dikutip dari akun instagramnya.

Adam memaparkan memeriksa PCR secara rutin di daerah dengan risiko tinggi, dapat menurunkan penularan covid-19 dan berpotensi membantu mengontrol pandemi. Tapi, tidak semua orang mampu melakukan PCR secara rutin karena terkendala biaya.

Bila pemeriksaan rutin PCR rutin dapat dilakukan, terutama bagi orang yang berisiko secara kondisi atau lingkungannya, maka bisa sangat bermanfaat untuk mengontrol pandemi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Berita Terkait

Kelompok Masyarakat di Jogja Diajak Jaga Kerukunan Menjelang Pemilu 2024
Pastikan Hak Pilih Warga Negara, Bawaslu DIY Laksanakan Patroli Pengawasan Kawal Hak Pilih
Asyik! Honor Penyelenggara Pemilu 2024 Dipastikan Naik

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Panitia Video Announcer Contest SMG 2025 Tetapkan 50 Nominasi, Ini Daftarnya
  2. CIMB Niaga Sponsori VAC SMG 2025, Lomba Video Penyiar Masuk Tahap Penilaian
  3. SEMARAK SATU DASAWARSA BAPERKA Merayakan Dekade Perawatan Perkeretaapian
  4. SEMARAK SATU DASAWARSA BAPERKA Merayakan Dekade Perawatan Perkeretaapian

Berita Terbaru Lainnya

Alasan Kesehatan, BoA Batalkan Dua Konser Solo
Element Rilis Single Hentikan Aku Untuk Mencintaimu
Kembali, Penanda Kiprah Ayura Yoshi di Dunia Tarik Suara
Konser 20 Tahun AYWS, Pongki Barata hingga Haddad Alwi Rayakan Cinta, Doa dan Harmoni Musik
Ziva Magnolya dan Jay Park Berduet di Serenades & Body Rolls Bawakan Lagu Ganadara
Festival Origin Fest Jadi Wadah Berkumpulnya Pecinta Musik Lintas Genre
Film Bioskop Akhir Pekan Ini Sore: Istri dari Masa Depan, Cek Sinopsisnya
Lagunya Viral di Medsos, Rapper Melly Mike Bakal Hadir dan Tampil di Pacu Jalur 2025
G-Dragon Umumkan Pembatalan Agenda Konser di Bangkok
TWICE Rayakan Ulang Tahun ke-10, TWICE Rilis Album 'This is For'