Advertisement
KPU Minta Warga Aktif Koreksi Daftar Calon Sementara
Advertisement
http://www.harianjogja.com/baca/2013/06/12/kpu-minta-warga-aktif-koreksi-daftar-calon-sementara-414992/kpu-logo-33" rel="attachment wp-att-414993">http://images.harianjogja.com/2013/06/KPU-logo1-370x265.jpg" alt="" width="370" height="265" />GUNUNGKIDUL-Komisi Pemilihan Umum Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, meminta masyarakat berperan aktif membantu mengoreksi daftar calon sementara calon anggota legislatif peserta Pemilu 2014.
Ketua KPU Gunung Kidul, Sukimin di Gunung Kidul, Rabu mengatakan daftar calon sementara (DCS) rencananya akan diumumkan pada Kamis (3/6/2013) hingga 14 hari kemudian melalui media dan radio.
Advertisement
"Dengan diumumkannya DCS, masyarakat diharapkan peran sertanya mengoreksi dan segera melaporkan jika tidak sesuai," kata Sukimin.
Ia mengatakan tujuan diumumnyanya DCS, yakni supaya masyarakat bisa ikut menilai caleg yang akan mereka pilih menjadi wakil masyarakat di DPRD. KPUD akan menjadikan laporan warga sebagai pertimbangan untuk penetapan sebagai DCT.
"Kalau ada nama dalam DCS yang melanggar hukum biar masyarakat bisa melaporkan kepada kami, setelah itu kami akan mengambil sikap. Kami juga berharap kalau masyarakat mengetahui caleg yang melakukan pelanggaran kami mohon kepada masyarakat untuk melaporkan kepada KPU agar bisa kami jadikan bahan koreksi," kata dia.
Sementara Ketua Divisi Teknis Penyelenggara Pemilu KPU Gunungkidul Paimin Adji mengatakan, saat ini petugas pemutakhiran data pemilih (pantarlih) telah melakukan pendataan calon pemilih.
Ia mengatakan dengan ada pemutakhiran data ini, diharapkan data pemilih sementara (DPS) nantinya benar-benar akurat.
"Petugas pantarlih melakukan pemasangan stiker di rumah yang sudah didata. Hal tersebut penting agar masyarakat yang berhak menjadi pemilih bisa menyampaikan aspirasi mereka," kata dia.
Bagi pantarlih yang kehabisan stiker, kata Adji, petugas langsung meminta ke KPU melalu panitia pemungutan suara.
"Petugas pantarlih harus bekerja ekstra keras, sebab ketika sekali datang ke rumah yang akan didata belum tentu bisa bertemu dengan jumlah jiwa di rumah tersebut," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Menteri Keamanan AS Sebut Terorisme Kembali Muncul dan Jadi Ancaman
Advertisement
Hotel Mewah di Istanbul Turki Ternyata Bekas Penjara yang Dibangun Seabad Lalu
Advertisement
Berita Populer
- Pilkada Sleman: Kustini, Danang dan Harda Berebut Tiket dari PDIP
- Jurnalis dan Pegiat Media Jogja Tolak RUU Penyiaran
- Pemkot Jogja Luncurkan Sekolah Perempuan Penyintas Kekerasan
- Hari Bakti Dokter Indonesia, IDI Gelar Baksos Operasi Bibir Sumbing di RSUD Sleman
- 14 Orang Lolos Tes CAT Panwascam Pilkada Gunungkidul 2024
Advertisement
Advertisement