Advertisement

Harga Kedelai Ideal Adalah Rp7.000 Per Kilogram

Redaksi Solopos
Minggu, 08 September 2013 - 21:15 WIB
Nina Atmasari
Harga Kedelai Ideal Adalah Rp7.000 Per Kilogram

Advertisement

[caption id="attachment_445445" align="alignleft" width="450"]http://www.harianjogja.com/?attachment_id=445445" rel="attachment wp-att-445445">http://images.harianjogja.com/2013/09/kedelai-2-bisnis-indonesia.jpg" alt="" width="450" height="300" /> Ilustrasi kedelai (JIBI/Harian Jogja/Bisnis Indonesia)[/caption]

Harianjogja.com, JOGJA- Primer Koperasi Produsen Tempe dan Tahu Jogja menilai, harga ideal kedelai yang bisa diterima oleh perajin tahu tempe adalah pada kisaran Rp7.000 per kilogram (kg) hingga Rp8.000 per kg.

Advertisement

"Dengan harga tersebut, perajin akan bisa memproduksi tempe dengan kualitas baik. Tidak perlu mengecilkan ukuran tempe dan tahu agar bisa terus berproduksi," kata Ketua Primer Koperasi Produsen Tempe dan Tahu (Primkopti) Jogja, Muryanto, Minggu (8/9/2013)

Ia mengatakan, perajin tempe dan tahu skala kecil di Kota Jogja terpaksa mengurangi kapasitas produksi hingga 50% saat harga kedelai merangkak naik. Pengurangan kapasitas produksi tersebut dilakukan agar perajin tetap bisa berproduksi.

"Bahkan belum tentu pendapatan pada hari ini bisa cukup digunakan esok hari untuk keperluan produksi karena harga kedelai yang mahal," katanya.

Sekitar 800 perajin tempe dan tahu yang tergabung dalam Primkopti Jogja mengeluhkan tingginya harga kedelai yang kini mencapai sekitar Rp9.500 per kilogram (kg) hingga Rp10.000 per kg. http://www.harianjogja.com/baca/2013/09/08/pengusaha-tahu-tempe-jogja-sepakat-mogok-tiga-hari-445415" target="_blank">Mereka akan menggelar aksi mogok produksi selama tiga hari mulai 9-11 September 2013.

Mengenai kemungkinan adanya perajin atau pedagang tempe dan tahu yang turun ke jalan untuk menyuarakan tuntutan mereka, Muryanto meminta agar aksi tersebut tidak perlu dilakukan.

"Rencana itu memang ada. Beberapa hari sebelumnya, sudah ada surat yang diajukan ke kepolisian untuk aksi tersebut. Namun lebih baik jika tidak usah turun ke jalan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Kasus DBD di Gunungkidul Mulai Menurun

Kasus DBD di Gunungkidul Mulai Menurun

Jogjapolitan | 2 hours ago

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Gobel Minta Jepang Ajari Smart Farming kepada Petani Muda Indonesia

News
| Minggu, 05 Mei 2024, 12:37 WIB

Advertisement

alt

Mencicipi Sapo Tahu, Sesepuh Menu Vegetarian di Jogja

Wisata
| Jum'at, 03 Mei 2024, 10:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement