Advertisement
Jogja Tak Perlu Kelas Khusus Olimpiade
Advertisement
[caption id="attachment_449279" align="alignleft" width="431"]http://www.harianjogja.com/baca/2013/09/20/jogja-tak-perlu-kelas-khusus-olimpiade-449271/siswa-sma-ilustrasi-antara-6" rel="attachment wp-att-449279">http://images.harianjogja.com/2013/09/siswa-SMA-ilustrasi-ANTARA3.jpg" alt="" width="431" height="336" /> Ilustrasi siswa SMA (JIBI/Harian Jogja/Antara)[/caption]
Harianjogja.com, JOGJA—Sejumlah daerah memiliki kelas khusus olimpiade untuk berjaya di ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN). Namun, sejumlah siswa dan guru di Jogja tidak setuju bila ada kelas khusus olimpiade.
Advertisement
Sekadar diketahui, kontingen DIY menempati posisi enam pada pelaksanaan OSN tingkat SMA-MA 2013. Menurut Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMAN 1 Jogja Marmayadi, posisi tersebut tidak menjadi alasan perlunya pendirian kelas khusus olimpiade seperti di SMAN 3 Semarang.
“Tak perlu [kelas khusus olimpiade]. Jalani pendidikan secara alami saja,” ujarnya, Kamis (19/9/2013).
Menurut dia, dengan pola pendidikan yang dijalankan selama ini justru memberikan pengetahuan yang baik kepada setiap siswa. Bila kelas khusus olimpiade didirikan, maka siswa tersebut hanya menguasai bidang tertentu.
“Sebab, siswa di kelas olimpiade hanya fokus mempelajari mata pelajaran tertentu. Padahal siswa membutuhkan pengetahuan yang luas,” kata Marmayadi.
Sebagai gantinya, lanjut dia, setiap akhir September pihak sekolah menyeleksi siswa-siswa yang akan mengikuti ajang olimpiade baik tingkat kota, provinsi maupun nasional. Dari sembilan bidang yang dilombakan, seperti seperti Matematika, Fisika, Kebumian, Astronomi, Geografi dan Ekonomi, masing-masing bidang diminati oleh 40 hingga 50 siswa.
“Kami melakukan seleksi kemudian memilih 20 siswa di masing-masing bidang untuk mengikuti olimpiade tingkat kota,” terang dia.
Agar siswa terus berprestasi di ajang olimpiade, pihaknya melakukan beberapa evaluasi. Di antaranya adalah peningkatan pelatihan bagi siswa dari awalnya tiga kali pertemuan menjadi empat kali pertemuan.
“Selain itu, pada tahap kedua karantina kalau sebelumnya tidak melibatkan dosen, ke depan dosen yang kompeten akan kami libatkan untuk membimbing mereka,” ujarnya.
Galih Pradipto Wisnujati, siswa kelas XII IPA SMAN 1 Jogja, juga tidak setuju bila ada kelas khusus olimpiade. “Siswa tinggal diberi pelatihan saja, jadi tidak perlu ada kelas olimpiade. Sebab, materi yang diberikan di kelas itu berbeda dengan soal-soal di olimpiade,” kata siswa yang meraih medali perak OSN 2013 pada bidang Matematika itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Pelatih Masih Yakin Garuda Pertiwi Berprestasi di Piala Asia Putri U-17
- Piala Asia Putri U-17: Jepang Tekuk Thailand 4-0, China Kandaskan Australia 3-0
- Persija Tolak Berlaga di Turnamen ACC, Pilih Fokus Siapkan Tim untuk Liga 1
- Kena Pasal Berlapis, Pembunuh Pengusaha Tembaga Boyolali Terancam Hukuman Mati
Berita Pilihan
Advertisement
Gugatan Kubu Pontjo Sutowo Ditolak PTUN, Penyegelan Hotel Sultan Sah
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KRL Jogja Solo Selasa 7 Mei 2024, dari Stasiun Tugu hingga Maguwo
- Jadwal KRL Solo Jogja Berangkat dari Stasiun Palur Hari Ini, Selasa 7 Mei 2024
- Jadwal Terbaru Kereta Bandara YIA Xpress dan Reguler per 7 Mei 2024
- Jadwal Lengkap KA Prameks Jogja Kutoarjo, Keberangkatan Selasa 7 Mei 2024
- Jadwal Pemadaman Listrik Hari Ini Selasa 7 Mei 2024: Giliran Sleman, Bantul, dan Gunungkidul
Advertisement
Advertisement