Advertisement
Polres Sleman Waspadai Gangguan Keamanan di Kecamatan Depok
Advertisement
[caption id="attachment_415026" align="alignleft" width="448"]http://images.harianjogja.com/2013/06/POLICE-LINE1.jpg">http://images.harianjogja.com/2013/06/POLICE-LINE1.jpg" width="448" height="324" /> Foto Ilustrasi
JIBI/Harian Jogja/Ujang Hasanudin[/caption]
Harianjogja.com, SLEMAN- Kepolisian Resor Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mewaspadai kemungkinan terjadi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah Kecamatan Depok, yang berbatasan dengan Kota Jogja.
Advertisement
"Saat ini wilayah Kecamatan Depok paling rawan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), termasuk salah satunya bentrok antarwarga serta kriminalitas," kata Kasat Reskrim Polres Sleman AKP Heru Muslimin, Selasa (24/9/2013).
Menurut dia, kerawanan wilayah Kecamatan Depok karena dihuni masyarakat dengan latar belakang yang heterogen.
"Banyak kampus perguruan tinggi di Depok, dan di wilayah tersebut juga banyak pendatang dengan berbagai latar belakang," katanya.
Ia mengatakan, Kecamatan Depok juga termasuk kecamatan menuju mentropolitan, yang wilayahnya berbatasan langsung dengan Kota Jogja. "Depok memang masih paling rawan gangguan kamtibmas," katanya.
Heru mengatakan salah satu langkah antisipasi yakni mempertimbangkan berbagai hal terkait perizinan untuk setiap kegiatan masyarakat.
"Jika memang kemungkinan dampaknya signifikan, maka bisa jadi tidak diberi izin. Tetap sesuai aturan, dan kalau kegiatannya kemungkinan menimbulkan atau ada masalah banyak, nanti kekuatan personel keamanannya diperbanyak," katanya.
Ia mengatakan minuman keras merupakan faktor pemicu tertinggi kriminalitas, seperti kasus bentrok warga Kadirojo, Kecamatan Kalasan, dengan salah satu organisasi kemasyarakatan (ormas), beberapa waktu lau. Serta bentrok antara warga Sapen dan Gendeng, yang juga dipicu minuman keras.
"Kasus anak punk, kasus pembunuhan di Gamping, dan kasus lain di wilayah Sleman, umumnya pelakunya setengah mabuk," katanya.
Karena itu, kata dia, harus ada perhatian khusus untuk menekan peredaran minuman keras di masyarakat.
"Tidak kalah penting, perlu partisipasi warga, dengan tidak takut melaporkan. Jangan hanya diam saat melihat peredaran minuman keras. Kami akan berikan jaminan keamanan bagi masyarakat yang melapor," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Pilkada: PDIP Kota Jogja Buka Pendaftaran Bakal Calon, Terbuka Untuk Internal dan Eksternal
- Nobar Lesehan bareng Warga, Sultan Bilang Begini Usai Timnas Kalah di Semifinal Piala Asia U-23
- Jadwal KRL Jogja Solo Berangkat dari Stasiun Tugu, Selasa 30 April 2024
- Jadwal Kereta Bandara YIA dari Stasiun Tugu Jogja, Selasa 30 April 2024
- Beli Tiket Kereta Bandara YIA Bisa via Online, Begini Caranya
Advertisement
Advertisement