Advertisement
PENERTIBAN PARKIR : Tidak Cabut Pentil, Dishub Jogja Utamakan Persuasif
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Jogja melakukan penertiban parkir melalui tindakan persuasif hingga jalur hukum.
Kepala Bidang Pengendalian Operasi Dinas Perhubungan Kota Jogja, Sugeng Sanyoto, Sabtu (5/10/2013). mengatakan selama ini, upaya yang dilakukan Pemerintah Kota Jogja untuk menertibkan parkir liar adalah dengan melakukan razia secara rutin baik untuk juru parkir liar dan warga yang melanggar parkir.
Advertisement
"Juru parkir liar akan memperoleh pembinaan hingga sanksi tindak pidana ringan di pengadilan, sedangkan pelanggar parkir dikenai tilang oleh kepolisian," jelasnya, Sabtu (5/10/2013).
Selain itu, juga dilakukan kebijakan mengunci ban kendaraan bermotor atau menderek kendaraan bermotor yang menyalahi aturan parkir.
"Untuk dua kebijakan itu, sudah ada aturan hukumnya dalam bentuk peraturan wali kota sehingga kami bisa melakukannya meskipun tidak menjadi fokus utama penertiban," katanya.
Sugeng menyatakan, pihaknya akan tetap mendahulukan upaya-upaya persuasif dalam penertiban parkir liar. Pihaknya juga tidak akan latah meniru kebijakan cabut pentil ban kendaraan sebagai upaya penertiban parkir.
"Apabila upaya persuasif dan tilang tidak lagi mempan, maka kami akan kembali efektifkan tindakan penertiban dengan mengunci dan menderek kendaraan yang menyalahi aturan parkir," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Jokowi Apresiasi Perjuangan Garuda Muda di Piala Asia U-23/2024
Advertisement
Jadwal Agenda Wisata Jogja Sepanjang Bulan Mei 2024, Ada Pameran Buku Hingga Event Lari
Advertisement
Berita Populer
- Daftar Lokasi Nobar Timnas U-23 Indonesia vs Irak di Jogja dan Sekitarnya, Gratis!
- Peringati hari Kesiapsiagaan 2024, Kementerian Kominfo Dorong Masyarakat Siap untuk Selamat
- Soal Penjabat Kepala Daerah yang Berencana Maju di Pilkada 2024, Sultan Bilang Begini
- Sultan Minta Lalu Lintas Penerbangan Bandara YIA Ditambah, Ini Alasannya
- Kepala BKKBN: Remaja Butuh Sex Education, Bukan Tentang Hubungan Seksual Tapi Soal Reproduksi Sehat
Advertisement
Advertisement