Advertisement
Warga Gedangsari Khawatirkan Longsor Susulan
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Warga Dusun Plasan, Kecamatan Gedangsari mengkhawatirkan terjadinya longsor susulan di sekitar area longsor yang memasuki rumah Joyo, RT5 RW 4.
Joyo menuturkan tanah bagian atas sudah mulai retak kembali. Ia khawatir jika hujan kembali mengguyur dengan deras akan terjadi lagi longsor. Longsor pertama kali terjadi pada Minggu (2/2/2014) sekitar pukul 21.30. Material longsor pun sampai memasuki rumah Joyo.
Advertisement
“Di sebelah timur pohon bambu di bagian atas itu sudah retak lagi. Semoga tidak longsor,” papar dia.
Kekhawatiran juga dirasakan warga lainnya. Mereka mengaku belum ada pembahasan bagaimana akan menata tanah sisa longsor yang masih di bagian atas.
Warga mengatakan longsor yang terjadi di bagian tersebut baru pertama kali terjadi. Mereka pun menduga lantaran bayak rumah tikus werok di dalam tanah.
“Sekitar empat tahun lalu mulai ada rumah tikus. Mungkin itu penyebabkan karena air semakin cepat masuk sehingga tanahnya longsor,” tutur salah satu warga.
Warga pun sementara melakukan gotong royong membersihkan sisa lumpur di bagian dampur dan belakang rumah Joyo.
Warga dibantu relawan PMI Gunungkidul, Tagana, Sibat serta BPBD membersihkan lumpur dan membuat parit untuk jalan air, Sabtu (9/2/2014).
Kepala BPBD Gunungkidul Budi Harjo menuturkan target utama yakni dengan membersihkan sisa-sisa lumpur yang memasuki rumah Joyo.
“Sementara ini kami konsentrasikan dengan membuang sisa-sisa material longsor. Kami juga meminta partisipasi warga untuk gotong-royong membersihkan lingkungan mereka sendiri,” tutur dia.
Pengamat ekosistem karst Gunungkidul Edi Dwi Atmaja menuturkan faktor umum penyeb longsor di daerah Gedangsari karena batuan. Batuan yang lapuk menjadi tanah dan diberi beban air sehingga tanah menjadi jenuh. Potensi longsor akan semakin besar ketika kondisi kemiringan tanah cukup miring.
"Air yang menggenang di sawah bagian atas menambah beban tanah. Beban terberat tanah adalah air. Tanaman bambu juga menjadi beban karena berakar dangkal dan berkoloni sehingga menambah beban tanah,” tutur dia.
Sedangkan untuk lorong-lorong tikus dikatakan bisa memacu atau mempercepat proses longsor. Pasalnya lorong-lorong tikus dapat mempercepat masuknya air ke dalam tanah sehingga cepat jenuh dan menjadi lebih berat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Boston Celtics Kalahkan Cleveland Cavaliers di Semifinal NBA Wilayah Timur
- Penerbangan Carter Umrah Masih Dimungkinkan Dibuka di Bandara Adi Soemarmo Solo
- Pemkot Solo Gelar Nobar Timnas vs Guinea, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jensud
- Dico dan Raffi Ahmad Foto Bareng Munculkan Spekulasi, Ini Respons Golkar Jateng
Berita Pilihan
Advertisement
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Operasional KRL Jogja Solo Ditambah Jadi 30 Perjalanan
Advertisement
Grand Rohan Jogja Hadirkan Fasilitas Family Room untuk Liburan Bersama Keluarga
Advertisement
Berita Populer
- PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: Dispar dan DPRD DIY Gelar Pelatihan Kuliner di Kampung Wisata Purbayan
- Jadwal Kereta Bandara YIA Rabu 8 Mei 2024, Harga Tiket Rp20 Ribu
- Sultan Jogja Optimistis Persoalan Sampah di DIY Akan Segera Berakhir
- Persoalan Sampah Dikhawatirkan Berdampak ke Citra Pariwisata Jogja
- Prediksi Cuaca Jogja dan Sekitarnya Rabu 8 Mei 2024: DIY Panas Terik!
Advertisement
Advertisement