Advertisement
Bobot Gas Melon Berkurang, Benarkah?
Advertisement
Bobot Gas melon disebut berkurang sehingga saat digunakan cepat habis.
Harianjogja.com, KULONPROGO – Sejumlah warga mengeluhkan gas elpiji ukuran tiga kilogram cepat sekali habis. Selain itu, harga gas melon ini di wilayah Kalibawang melambung hingga Rp25.000 per tabung.
Advertisement
“Biasanya satu tabung ini bisa saya pergunakan untuk kebutuhan rumah tangga sampai satu mingguan. Tapi beberapa kali membeli, baru lima
hari sudah habis,” ujar Murjio, 56, warga Dekso kepada Harianjogja.com, Minggu (11/1/2015).
Bagiyo, salah satu pengecer membenarkan, banyak konsumen yang mengeluhkan tidak sesuainya volume gas. Konsumen mengeluhkan gas
yang dibelinya seringkali cepat habis. Padahal, biasanya mereka dapat mempergunakannya lebih dari seminggu.
Lebih lanjut Bagiyo memaparkan, berat tabung gas melon kosong sekitar lima kilogram. Apabila volume standarnya adalah tiga kilogram, maka
total berat gas melon adalah depalan kilogram.
“Saat pasokan gas datang, biasanya langsung akan saya cek beratnya. Saya timbang lagi dan rata-rata memang kurang dari bobot
semestinya. Ada yang kurang setengah kilogram sampai satu kilogram,” papar Bagiyo.
Meski bobot gas tidak sesuai, pedagang pun tidak mampu berbuat apapun. Apalagi saat ini dirinya mengaku kian sulit mendapatkan pasokan
gas ukuran tiga kilogram itu. Bagiyo mengaku, untuk mendapatkan gas melon, dia harus mencari hingga keluar kabupaten.
“Mau bagaimana lagi, terpaksa harus cari sampai keluar. Terdekatnya di wilayah Minggir, Sleman, tapi juga bisa sampai Magelang,” ungkap
Bagiyo.
Bagiyo mengungkapkan, harga gas melon pertabung yang didapatnya dari Sleman sudah menembus Rp25.000. Sementara, pasokan gas yang
diperoleh dari wilayah Kulonprogo sudah tembus Rp23.000 per tabung.
“Kalau dapat dari Kulonprogo, kulakannya saja sudah Rp23.000 per tabung, itu pun saya hanya dapat tiga sampai empat tabung saja. Biasanya
saya bisa ambil 14 tabung, namun sejak tahun baru sudah mulai langka,” papar Bagiyo.
Sementara itu, penyetor gas elpiji Affandi mengaku, sejak kelangkaan gas terjadi pasokan gas dari pangkalan turun drastis. Dia
mengungkapkan, apabila biasanya bisa memperoleh jatah 50 kilogram, kini hanya mendapatkan lima tabung saja. Menurut dia, banyaknya
konsumen pengguna gas membuat jatah dari agen dikurangi.
“Kalau kami harus ambil dari luar seperti Sleman atau Magelang, harganya sudah mahal. Bahkan, yang saya dengar pangkalan lokal justru
menjual gas keluar Kulonprogo. Akibatnya, kebutuhan gas di sini tidak mencukupi,” ungkap Affandi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- PP Soloraya Gelar Tasyakuran Kemenangan Prabowo-Gibran dan Halalbihalal
- Pilkada 2024, Ini Harapan Petani Tembakau Boyolali untuk Bupati-Gubernur Baru
- JNE Content Competition 2024 Berhadiah Ratusan Juta Rupiah Digelar, Yuk Daftar!
- Diantar Seratusan Kader PDIP, Her Suprabu Daftar Bakal Cawali Solo 2024
Berita Pilihan
Advertisement
BMKG Pastikan Udara Panas di Indonesia Akhir-akhir Ini Bukan Heatwave, Ini Penjelasannya
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Stok Darah PMI DIY Minggu 1 Mei 2024 dan Jadwal Donor Darah
- Unjuk Rasa di Tugu Jogja, Ini Tuntutan Serikat Buruh pada Momen May Day
- Hari Buruh, Korban Apartemen Malioboro City Demo Perjuangkan Hak Kepemilikan
- Pemkot Jogja Masih Menunda Pembangunan TPS 3R di Piyungan, Ini Alasannya
- Peringati May Day, Pemkot Jogja Dorong Pekerja Tingkatkan Hard Skill dan Soft Skill
Advertisement
Advertisement