Advertisement

PERTANIAN GUNUNGKIDUL : Petani Terancam Gagal Panen karena Alasan Ini

Kusnul Isti Qomah
Senin, 19 Januari 2015 - 00:20 WIB
Mediani Dyah Natalia
PERTANIAN GUNUNGKIDUL : Petani Terancam Gagal Panen karena Alasan Ini

Advertisement

Pertanian Gunungkidul terancam gagal panen lantaran ada serangan tikus dan ulat.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Tikus dan ulat menyerang lahan pertanian di Desa Ngestirejo, Kecamatan Tanjungsari. Petani resah karena khawatir gagal panen.

Advertisement

Salah satu petani Edi mengatakan, serangan tikus dan ulat sudah dua minggu ini dialami. Menurutnya, hampir seluruh lahan milik petani mengalami serangan ini. Menurutnya, lahan yang terkena serangan seluas tiga hektare.

“Tikus menyerang tanaman kacang, kalau ulat menyerang seluruh tanaman yang ada di ladang seperti padi, jagung, dan kacang,” ungkap dia kepada Harianjogja.com, Kamis (15/1/2015).

Menurutnya, warga melakukan melakukan beberapa cara untuk menghalau dan mengurangi serangan tersebut. Untuk mengurangi serangan ulat, petani penyemprot tanaman dengan pembasmi hama. Namun, usaha itu tidak bisa untuk menghilangkan ulat.

Menurutnya, ulat memakan daun tanaman. Akibatnya, tanaman tidak bisa menghasilkan buah dengan jumlah yang maksimal. Ia mengatakan, ulat mulai menggerogoti daun-daun tanaman. Ia mengaku resah dengan kondisi tersebut.

Ia menambahkan, tanaman memiliki lubang-lubang pada daunnya. Daun-daun tersebut berlubang lantaran dimakan ulat. Bahkan ada beberapa tanaman yang daunnya habis dimakan ulat.

“Kalau tikus, lebih susah cara membasminya. Caranya ya dengan menjaga ladang setiap hari,” imbuh dia.

Selain dijaga, lanjut dia, petani juga melakukan cara untuk mengusir tikus. Cara yang dilakukan yakni dengan sedikit mengobrak-abrik lahan. Tujuannya, agar tikus takut karena beranggapan ladang tersebut selalu dijaga oleh manusia. Namun, menurutnya, tikus semakin cerdik.

“Serangannya ganti malam hari,” ungkap dia.

Petani lainnya Suratno mengaku, ia khawatir petani akan gagal panen. Pasalnya, serangan tikuss merata ke seluruh tanaman kacang yang dimiliki petani. “Kemungkinan kalau kacang akan gagal panen,” ungkap dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja
Mendampingi Anak untuk Merdeka Belajar

Mendampingi Anak untuk Merdeka Belajar

Jogjapolitan | 7 hours ago

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

PBB Sebut Evakuasi Warga Rafah Butuh Waktu 10 Hari

News
| Rabu, 01 Mei 2024, 21:57 WIB

Advertisement

alt

Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja

Wisata
| Rabu, 01 Mei 2024, 14:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement