Advertisement
BANDARA KULONPROGO : WTT Sebut Ingin Menggugat Bupati
Advertisement
Bandara Kulonprogo, warga merasa kecewa aspirasinya tidak didengar dan ingin menggugat bupati.
Harianjogja.com, KULONPROGO-Terkait pematokan koordinat lahan calon bandara di Desa Glagah, WTT menyatakan mengungat Bupati.
Advertisement
Ketua Wahana Tri Tunggal (WTT) Martono menegaskan warga tidak dianggap manusia oleh pemerintah karena kesepakatan antara warga dan tim tidak diindahkan.
“Kami menggugat Bupati Kulonprogo sebab pada pertemuan sebelumnya dia sudah berjanji akan mendengarkan suara warga WTT,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (21/1/2015).
Menurut dia, WTT menyesalkan sikap dan tindakan Pemkab Kulonprogo yang tidak berunding terlebih dahulu sebelum melaksanakan pematokan. Kejadian ini, kata dia, menunjukkan warga sudah diserang dari belakang.
Diakui Martono, warga WTT tidak mempersoalkan pematokan sepanjang tidak dilakukan di lahan milik warga. Sebelumnya, pematokan di Glagah terjadi di lahan Pakualaman (PAG).
Melalui kejadian ini, imbuhnya, warga WTT akan segera menjadwalkan untuk kembali bertemu dengan Bupati Kulonprogo.
Anggota Tim Percepatan Pembangunan Bandara Baru (P2B2) Bambang Eko mengatakan sebenarnya secara tertulis koordinat lahan sudah jelas, namun warga ingin mengetahui secara pasti batas lahan bandara.
“Kami pun melakukan pematokan untuk memberi kepastian,” tuturnya, Rabu (21/1/2015).
Diungkapkannya, untuk sementara pematokan akan dijadwal ulang dan belum dipastikan waktunya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- Alasan Manajemen PSIM Percayakan Seto Sebagai Pelatih Kepala Laskar Mataram
- Dua Pekerja Bangunan di Jogja Tertimpa Cor Beton, Satu Tewas
- Cegah Pelanggaran Hukum Orang Asing, Ditjen Imigrasi Perkuat Fungsi Intelijen
- Dinsosnakertrans Kota Jogja Mendorong Perusahaan Bikin Koperasi Karyawan
- Kelurahan Cokrodiningratan Jogja Segera Bangun 648 Titik Biopori Kompos
Advertisement
Advertisement