Advertisement
Toleransi di Jogja Masih Perlu Ditingkatkan, Ini Alasannya
Advertisement
Toleransi di Jogja masih perlu ditingkatkan karena sebagian pendatang dari luar daerah masih merasa diperlakukan berbeda
Harianjogja.com, JOGJA-Aktivis Papua yang tergabung dalam Ikatan Pelajar Mahasiswa Papua di Jogja, Paskalena Daby, merasa masih ada tindakan diskriminasi di kota pelajar ini.
Advertisement
Hal itu diungkapkan di depan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Sabtu (28/2/2015), bahwa dalam mencari tempat tinggal yang nyaman saja para pemilik indekos masih membatasi untuk mahasiswa asal Papua.
“Kami [mahasiswa Papua] cari kost saja susah. Awalnya bilang masih ada yang kosong tapi begitu tahu kami yang mau pakai, bilangnya penuh,” kata Lena saat menjadi pembicara dalam acara Dialog Kebangsaan "Menjaga Toleransi di Tengah Keberagaman Multikulturalisme Indonesia".
Ia mengungkapkan bagaimana warga Jogja bisa menjaga toleransi kalau masih memperlakukan warga Papua secara diskriminatif seperti itu. “Kami butuh pihak yang memperhatikan kami,” kata dia.
Pihaknya sadar jika kondisi sosial ekonomi Jogja jauh lebih baik dibandingkan Papua. Misi anak Papua datang ke Jogja semata untuk mendapatkan pendidikan yang layak.
Hal itu dilakukan karena pendidikan, ekonomi, dan sarana prasarana di Papua masih sangat terbatas. Lain dengan Jogja yang mayoritas kebutuhan masyarakatnya terpenuhi.
“Tapi kenapa kami diperlakukan seperti ini. Kasus pembunuhan anak Papua di Jogja juga sepertinya tidak ada tindak lanjutnya sampai sekarang,” ungkap Lena saat melanjutkan pembicaraan dengan Harianjogja.com usai acara.
Ia menceritakan bahwa pada tahun 2014 lalu ada anak Papua yang harus meregang nyawa lantaran jadi korban pembacokan sekelompok orang tidak dikenal di titik nol km.
Namun hingga sekarang kasusnya tidak diusut secara tuntas. Begitu pula dengan kasus pembunuhan perempuan Papua beberapa tahun lalu yang kemudian jasadnya dibuang di rel kereta api.
“Saya berharap semoga melalui diskusi ini terbangun pemahaman untuk saling menghargai,” kata Lena.
Sementara pembicara lainnya dari Kanwil Kemenag DIY, Abd Su'ud dan salah satu budayawan Jogja, Jadul Maula, sepakat untuk terus menjaga toleransi antar masyarakat di manapun berada demi mewujudkan Jogja yang Bhineka Tunggal Ika.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Diantar Puluhan Pendukung, Roy Saputra Ambil Formulir Pendaftaran Cawawali Solo
- Selamat! Ipswich Town Promosi ke Premier League, Foto Elkan Baggott Terpampang
- Studi Ungkap Wanita 40 Persen Berisiko Alami Depresi saat Perimenopause
- Tepergok di Cawas, Pelaku Pencurian Ngaku Pernah Beraksi di Kalikotes Klaten
Berita Pilihan
Advertisement
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Karyawan Ucapkan Selamat Tinggal
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Cara Membeli Tiket Kereta Bandara YIA Kulonprogo via Online
- Jadwal KA Bandara YIA Stasiun Tugu Jogja, Sabtu 4 Mei 2024
- Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Berangkat dari Palur, Sabtu 4 Mei 2024
- Jadwal KRL Jogja Solo Terbaru, Sabtu 4 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Lempuyangan
- Jadwal KA Prameks Jogja-Kutoarjo Akhir Pekan Ini, Sabtu 4 Mei 2024, Cek di Sini
Advertisement
Advertisement