Advertisement
TAMBANG PASIR MERAPI : Pengelola Ngeyel, Warga Kali Boyong Mengadu ke KPK
Advertisement
Tambang pasir Merapi ilegal masih saja dilakukan. Warga pun berencana mengadukan hal ini ke KPK.
Harianjogja.com, SLEMAN-Terkait penambangan di Jamblangan di Kali Boyong, ratusan warga melakukan demonstrasi di simpang empat Pulowatu, Desa Purwobonangun, Sabtu (2/5/2015) akhir pekan lalu.
Advertisement
Koordinator aksi, Pambudi Sulistyo menyatakan, setelah diprotes, dua alat berat kemudian dikeluarkan dari area tambang di Kali Boyong Dusun Jamblangan pada Minggu (3/5/2015). Hanya saja warga berharap ada penegakan hukum terkait hal tersebut.
“Itu hanya mencari keuntungan pribadi saja, tidak ada hubungannya dengan reklamasi. Saya tidak yakin kalau itu [uang hasil penjualan material] masuk ke kas daerah, saya sudah cek ke desa juga,” katanya, Minggu (3/5/2015).
Pertanggungjawaban hukum itu layak dipertanyakan warga kepada aparat maupun pemerintah, mengingat dampak penambangan yang dilakukan sudah sangat berdampak.
Sekitar 65% mata air menyusut karena alat berat mengeruk pasir tanpa aturan. Jika tidak ada penanganan hukum, pihaknya akan melaporkan kasus tersebut ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), karena penambangan yang dilakukan hanya menguntungkan orang tertentu bukan untuk kemakmuran rakyat. Apalagi sepengetahuannya, pengelolaan kegiatan pertambangan dan mineral, Ditjen Minerba Kementrian ESDM bekerjasama dengan KPK sesuai dengan hasil koordinasi dan supervisi di Denpasar pada Desember 2014 silam.
“Jika tidak ada penanganan berkelanjutan dan penegakan hukum, kami akan ke KPK, itu memperkaya diri kok. Kalau sudah rusak seperti ini, siapa yang akan bertanggungjawab? Kami warga yang terkena dampaknya,” kata Pambudi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kemenko Perekonomian: Ada Plafon Rp107 Miliar untuk Beli Alsintan
Advertisement
Hotel Mewah di Istanbul Turki Ternyata Bekas Penjara yang Dibangun Seabad Lalu
Advertisement
Berita Populer
- Jurnalis dan Pegiat Media Jogja Tolak RUU Penyiaran
- Pemkot Jogja Luncurkan Sekolah Perempuan Penyintas Kekerasan
- Hari Bakti Dokter Indonesia, IDI Gelar Baksos Operasi Bibir Sumbing di RSUD Sleman
- Puluhan Pewarta Berlaga di Turnamen Billiar Piala Wabup Sleman 2024 di 911 SCH, Ini Para Juaranya
- Produk Turunan Sawit UMKM Jogja Dipamerkan di Acara Indonesia Plantation Watch 2024
Advertisement
Advertisement