Advertisement
KECELAKAAN BANTUL : Jl.Wates Km. 13, Jalur Tengkorak di Bantul Utara
Advertisement
Kecelakaan Bantul terjadi lantaran akses jalanan nyaman sehingga pengendara tak berhati-hati.
Harianjogja.com, BANTUL-Tingkat keteledoran pengendara yang berujung pada kecelakaan maut di kawasan Jl.Wates-Jogja cukup tinggi. Kontur jalan yang lurus dan permukaan yang halus mengakibatkan pengendara kerap mengabaikan tata tertib berkendara.
Advertisement
Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas (Kanitlakalantas) Polres Bantul Ipda Budi Harianto mengakui, hampir 80% kejadian kecelakaan maut di kawasan tersebut disebabkan kesalahan pengendara (human error). Para pengendara itu kerap meremehkan arus lalu lintas yang akhirnya mengakibatkan kecelakaan lalu lintas (lakalantas).
Menurut Budi, di sepanjang Jl.Wates-Jogja, terutama yang masuk dalam wilayah Polres Bantul, dua persimpangan menjadi titik lakalantas paling rawan. Kedua persimpangan itu masing-masing ada di Simpang Klangon dan Simpang Mukri yang berlokasi di kilometer ke-13.
Ia tak menampik, Jl.Wates KM 13 ini memang menjadi semacam jalur tengkorak baru. Menurutnya, selain keteledoran pengendara, di kedua simpang itu memang masih minim rambu keselamatan.
Itulah sebabnya, dalam waktu dekat pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak Jasa Marga dan Dinas Perhubungan (Dishub) DIY terkait penambahan rambu di kedua persimpangan itu. Rambu keselamatan yang diusulkannya adalah berupa lampu hazard.
“Lampu hazard ini merupakan lampu kedip kuning yang menyarankan agar pengendara berhati-hati di area itu,” kata Budi saat dihubungi Harianjogja.com, Selasa (29/9/2015) pagi.
Memang, kesimpulan Budi itu bukan sekadar anggapan tanpa bukti. Dalam sepekan terakhir, setidaknya sudah terjadi 3-4 kasus lakalantas di sepanjang Jl.Wates KM 10-13. Terbaru, seorang pengendara sepeda motor bernama Uswatun Hasanah, 30, warga Dusun Dingkikan RT 09 Desa Argodadi, Sedayu meninggal di lokasi setelah terlindas ban bak belakang truk Fuso.
Peristiwa yang terjadi pada Selasa (29/9/2015) pagi sekitar pukul 07.45 itu berawal ketika korban yang melaju dari arah selatan hendak menyeberang jalan. Terlalu fokus ke arah seberang jalan membuat korban mengabaikan arus lalu lintas dari barat dan timur.
Akibatnya, truk Fuso bernopol R 1778 E yang dikendarai oleh Sarno, 27, warga Cilongo RT 05 RW 04 Banyumas, Jawa Tengah tak mampu menghentikan lajunya. Uswatun Hasanah yang ketika mengendarai sepeda motor Honda Beat nopol AB 3268 PJ itu pun gagal menjaga keseimbangan dan akhirnya terjatu tepat di kolong bak belakang truk tersebut.
“Korban meninggal seketika di lokasi dengan luka parah di bagian kepala,” kata Aiptu Suroyo, Humas Polsek Sedayu saat dihubungi terpisah.
Suroyo menambahkan, pengendara sekaligus truk yang mengangkut gula dari Banyumas ke Gresik itu kini sudah diamankan di Polres Bantul.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kepada Presiden Terpilih Prabowo, Luhut Berpesan Jangan Bawa Orang Toxic ke Kabinet
Advertisement
Jadwal Agenda Wisata Jogja Sepanjang Bulan Mei 2024, Ada Pameran Buku Hingga Event Lari
Advertisement
Berita Populer
- Sultan Minta Lalu Lintas Penerbangan Bandara YIA Ditambah, Ini Alasannya
- Kepala BKKBN: Remaja Butuh Sex Education, Bukan Tentang Hubungan Seksual Tapi Soal Reproduksi Sehat
- Dibutuhkan Masyarakat, Warung Madura Diminta Tetap Buka 24 Jam
- Warga Rejowinangun Peroleh Pelatihan Kuliner
- Dua TPS 3R Belum Beroperasi, Sampah di Kota Jogja Diolah Swasta Pakai Sistem Tipping Fee
Advertisement
Advertisement