Advertisement
BANJIR KULONPROGO : Dapatkan Normalisasi Mencegah Banjir di Panjatan?
Advertisement
Banjir Kulonprogo mengancam warga di daerah Panjatan.
Harianjogja.com, KULONPROGO-Masyarakat di wilayah Kecamatan Panjatan, Kulonprogo, khususnya yang dilalui aliran Sungai Gunsero, diimbau meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman banjir. Normalisasi Sungai Gunsero yang sudah dilakukan sejak pertengah tahun lalu diharapkan dapat mengurangi potensi bencana yang hampir setiap tahun menyerang wilayah tersebut.
Advertisement
Hal tersebut diungkapkan Camat Panjatan, Sudarmanto, Jumat (5/2/2016). Menurut dia, ada tiga desa yang termasuk wilayah rawan banjir, yaitu Gotakan, Cerme, dan Krembangan. Meski demikian, banjir juga sering meluas hingga wilayah Desa Tayuban, Kanoman, dan Bugel.
“Normalisasi sudah dilakukan sampai selatan Buk Begal di wilayah Krembangan,” kata Sudarmanto.
April 2015 lalu, bencana banjir melanda sejumlah kecamatan di Kulonprogo, antara lain Panjatan, Lendah, Galur, Pengasih, Sentolo, dan Wates. Namun, kondisi paling parah terjadi di Panjatan dengan ketinggian air mencapai satu meter. Sudarmanto mengungkapkan, saat itu ada sekitar 697 KK di Desa Gotakan, Krembangan, Cerme, Tayuban, dan Garongan yang rumahnya terendam. Ratusan hektar sawah yang tersebar di semua desa juga tidak luput dari banjir.
Sudarmanto kemudian berharap normalisasi bisa dilanjutkan lebih ke selatan hingga memasuki wilayah Kecamatan Galur untuk menekan kemungkinan terjadinya banjir. Meski demikian, dia hanya bisa mengusulkan dan menunggu karena wewenang normalisasi dipegang oleh Balai Besar Wilayah Sungai Serayu-Opak (BBWSSO).
Sementara itu, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kulonprogo menilai tanaman eceng gondok yang banyak tumbuh di Sungai Gunsero maupun drainase dan irigasi di sekitar Panjatan dan Galur dapat menjadi pemicu banjir. Eceng gondok seharusnya dibersihkan secara berkala agar tidak menghambat aliran air.
“Eceng gondok ini harus segera ditangani. Kalau tidak, kami khawatir air sungai akan meluap ke lahan persawahan dan pemukiman warga jika terjadi hujan deras,” ungkap sekretaris Komisi II DPRD Kulonprogo, Suharmanta, usai melakukan peninjauan lapangan, Jumat siang.
Ketua Komisi II DPRD Kulonprogo, Muhtarom Asrori lalu berharap Pemkab Kulonprogo segera berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Energi Sumber Daya Mineral (PUP-ESDM) DIY serta BBWSSO terkait penanganan eceng gondok.
“Setidaknya segera ada upaya untuk mencegah dan mengendalikan banjir,” ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Jokowi Apresiasi Perjuangan Garuda Muda di Piala Asia U-23/2024
Advertisement
Jadwal Agenda Wisata Jogja Sepanjang Bulan Mei 2024, Ada Pameran Buku Hingga Event Lari
Advertisement
Berita Populer
- Daftar Lokasi Nobar Timnas U-23 Indonesia vs Irak di Jogja dan Sekitarnya, Gratis!
- Soal Penjabat Kepala Daerah yang Berencana Maju di Pilkada 2024, Sultan Bilang Begini
- Sultan Minta Lalu Lintas Penerbangan Bandara YIA Ditambah, Ini Alasannya
- Kepala BKKBN: Remaja Butuh Sex Education, Bukan Tentang Hubungan Seksual Tapi Soal Reproduksi Sehat
- Dibutuhkan Masyarakat, Warung Madura Diminta Tetap Buka 24 Jam
Advertisement
Advertisement