Advertisement
BEI Ajak Warga Jogja Gemar Menabung Saham
Advertisement
BEI mengajak warga Jogja mengubah kebiasaan gemar menabung di bank menjadi gemar menabung saham
Harianjogja.com, JOGJA- Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta mengajak masyarakat setempat mengubah kebiasaan masyarakat bukan hanya gemar menabung di bank, namun juga gemar menabung saham di pasar modal.
"Yang tadinya gemar menabung dalam bentuk uang, sekarang dalam bentuk saham," kata Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (KP BEI) DIY Irfan Noor Riza, Minggu (14/2/2015).
Advertisement
Menurut Irfan, meski hingga saat ini cukup banyak warga Jogja yang mulai melek investasi, namun jumlahnya masih perlu ditingkatkan. Hal itu, menurut dia, disebabkan jumlah investor di Indonesia secara umum masih dikuasai oleh asing. "Sampai sekarang jumlah investor di Indonesia berjumlah 400 ribu orang. Dari jumlah itu, investor lokal hanya 37 persen," kata dia.
Oleh sebab itu, ia menginginkan Indonesia ke depan dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Caranya, dengan meningkatkan animo masyarakat khususnya di daerah untuk berinvestasi di pasar modal.
Seiring dengan dibahasnya peraturan yang akan memudahkan pelaku usaha kecil (UKM) menengah melakukan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO), ia berharap akan semakin besar minat masyarakat menjadi investor pasar modal.
Dalam rangka menggenjot jumlah investor domestik, ia mengatakan, hingga saat ini BEI DIY tetap konsisten melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat. Calon investor, kata dia, juga ditingkatkan kemampuannya menjadi investor cerdas serta memahami risiko dan keuntungan berinvestasi di pasar modal.
Irfan juga mewanti-wanti agar masyarakat tetap mewaspadai munculnya penipuan investasi dengan modus penawaran keuntungan melebihi kelaziman. "Kadang-kadang masyarakat yang baru pemula dalam berinvestasi dapat terbuai dengan iming-iming keuntungan yang menggiurkan di luar kewajaran dengan janji tempo yang cepat," kata dia, seperti dikutip dari Antara.
Menurut dia, kebanyakan motif penipuan tersebut dilakukan dengan menjanjikan keuntungan di luar kewajaran dan cepat. Selain itu, kata dia, pelaku penipuan juga seringkali dapat diketahui dengan ketidak jelasan struktur organisasi.
Untuk menghindari penipuan itu, kata dia, calon investor pertama-tama harus memahami cara berinvestasi secara komprehensif serta mengetahui cara untuk menghindari resiko dalam berinvestasi.
"Ketika akan berinvestasi pada suatu perusahaan, harus dipastikan telah memiliki badan hukum yang jelas dan terdaftar," katanya.
Hingga saat ini, jumlah investor pasar modal di DIY telah mencapai 14.952 investor dengan nilai transaksi total selama 2015 sebesar Rp 5,5 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Kapolda: Pembunuhan Pengusaha Tembaga Boyolali Libatkan Hubungan Sesama Jenis
- Mitra Binaan Pertamina Patra Niaga JBT Raup Rp30 Juta di Sinergi Karya Usaha
- Tragis! Terobos Perlintasan Sebidang, Pasutri Semarang Tertabrak KA Sembrani
- Lomba Krenova 2024, Puluhan Peserta Pamerkan Karya di Solo Technopark
Berita Pilihan
Advertisement
Jokowi Setuju Tidak Boleh Ada Orang Toxic di Pemerintahan Prabowo-Gibran
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- Viral Pesepakbola Radja Nainggolan Naik Becak Keliling Kota Jogja
- Cegah Demam Berdarah, Dinkes Jogja Minta Warga Ganti Bak Mandi dengan Ember
- Calon PPK Kota Jogja untuk Pilkada 2024 Dijadwalkan Tes CAT Besok
- Pemda DIY Akan Buka 2.944 Formasi CPNS dan PPPK di 2024, Ini Rinciannya
- Jadwal KRL Jogja Solo Selasa 7 Mei 2024, dari Stasiun Tugu hingga Maguwo
Advertisement
Advertisement