Advertisement
BALITA KURANG GIZI : Ribuan Balita di Sleman Mengalami "Stunting"
Advertisement
Balita kurang gizi mencapai ribuan jumlahnya di Sleman
Harianjogja.com, SLEMAN– Ribuan balita mengalami stunting (tubuh pendek) sehingga pertumbuhan badan anak tidak berkembang baik. Asupan gizi yang buruk menjadi salah satu penyebabnya.
Advertisement
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman, Mafilindati Nuraini menjelaskan selama 2015 tercatat 7.053 atau 2,86% dari 54.859 balita stunting. Penyebab utama pertumbuhan tubuh balita tersebut tidak normal adalah asupan gizi yang buruk.
"Asupan gizi yang diberikan tidak memadai akibat pola asuh yang diterapkan orangtua," kata Linda sapaan akrab Mafilindati, Minggu (21/1/2016).
Penerapan pola asuh yang salah, katanya disebabkan banyak hal. Salah satunya, karena kesibukan ibu bekerja sehingga tidak memberikan air susu ibu (ASI) secara eksklusif pada bayi.
"Kesibukan ibu ini menjadi salah satu faktor utama terjadinya stunting pada anak. ASI tidak diberikan secara eksklusif," jelasnya.
Dia menerangkan, untuk mendapatkan gizi yang ideal, bayi harus diberi ASI ekslusif selama enam bulan pertama. Setelah itu, baru bisa diberi makanan pendamping ASI. Sayangnya, seringkali anjuran tersebut diabaikan atau tidak dilakukan para ibu dengan berbagai alasan.
"Selain sibuk bekerja, ada juga yang takut keseksiannya hilang. Padahal, di negara-negara barat sana, pemberian ASI eksklusif sudah menjadi tren," tandasnya.
Terkait kasus stunting pada anak tersebut, lanjutnya, proses penanganannya cukup panjang. Di mulai dari kehamilan sampai anak berusia dua tahun atau 1000 hari awal sejak anak dilahirkan. Dia mengingatkan agar para ibu atau calon ibu mempersiapkan proses kehamilannya dengan baik.
"Pastikan kesehatan janin sejak awal dalam kondisi baik. Ibu hamil juga harus menjaga asupan gizi selama mengandung. Lakukan pemeriksaan secara berkala," ujarnya.
Untuk menekan terjadinya kasus stunting, Dinkes melakukan sejumlah hal. Mulai penyuluhan tentang bayi stunting di setiap Puskesmas, pemberian pelatihan kepada petugas Puskesmas, dan kampanye pentingnya pemberian ASI ekslusif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Direktur Program Trans 7 Ramaikan Bursa Pilkada Gunungkidul 2024
- Termasuk Claudia Scheunemann, Ini 23 Pemain Garuda Pertiwi di AFC Women's Cup
- Diantar Puluhan Pendukung, Roy Saputra Ambil Formulir Pendaftaran Cawawali Solo
- Selamat! Ipswich Town Promosi ke Premier League, Foto Elkan Baggott Terpampang
Berita Pilihan
Advertisement
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Karyawan Ucapkan Selamat Tinggal
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KA Prameks Jogja-Kutoarjo Akhir Pekan Ini, Sabtu 4 Mei 2024, Cek di Sini
- Tarif dan Jadwal Keberangkatan Bus Damri Jogja-Bandara YIA, Sabtu 4 Mei 2024
- Top 7 News Harian Jogja Online, Sabtu 4 Mei 2024, Rencana Sultan Bentuk Dinas Baru hingga Kinerja Buruk Anggota Panwascam
- Hore! PT KCI Buka Peluang KRL Jogja-Solo Bisa Sampai Madiun
- Libur Akhir Pekan Mau Keliling Jogja, Cek Jalur Bus Trans Jogja dan Titik Rutenya di Sini
Advertisement
Advertisement