Advertisement

DEMAM BERDARAH JOGJA : Korban DBD Jadi Tiga Orang

Ujang Hasanudin
Rabu, 24 Februari 2016 - 16:55 WIB
Mediani Dyah Natalia
DEMAM BERDARAH JOGJA : Korban DBD Jadi Tiga Orang Petugas melakukan pengasapan atau fogging untuk memutus siklus hidup nyamuk Aedes aegypti penyebab terjadinya demam berdarah dengue (DBD) di permukiman warga Kelurahan Kepanjen, Jombang, Jawa Timur, Jumat (16/1/2015). Memasuki musim penghujan, siklus hidup nyamuk tersebut mengalami peningkatan akibat banyaknya genangan air sehingga diperlukan antisipasi agar wabah penyakit itu dengan fogging sehingga nyamuk tidak berkembang biak. (JIBI/Solopos/Antara - Syaiful Arif)

Advertisement

Demam berdarah Jogja, pasien meninggal mencapai tiga orang.

Harianjogja.com, JOGJA-Dinas Kesehatan Kota Jogja meminta semua pihak meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya penyakit demam berdarah dengue (DBD). Karena korban meninggal dunia akibat penyakit yang ditimbulkan dari gigitan nyamuk aedes aegypti itu terus bertambah.

Advertisement

"Sampai saat ini sudah tiga orang yang meninggal dunia," kata Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL), Dinas Kesehatan, Yudiria Amelia, saat dihubungi Rabu (24/2/2016).

Ketiga warga yang diketahui meninggal dunia akibat DBD itu adalah dari Kelurahan Patehan Kraton, Kricak Tegalrejo, dan Jetis. Sementara jumlah kasus DBD tercatat sudah menembus angka 140 sampai kemarin. Padahal awal Februari lalu baru 90 kasus, 1 di antaranya meninggal dunia.

Yudiria mengatakan korban meninggal dunia masih berusia muda, dibawah 14 tahun. Usia muda lebih mudah terjangkit demam berdarah karena daya tahan tubuh belum kuat. Terlebih dalam kondisi musim hujan seperti saat ini.

"Jika daya tahan tubuh kurang fit usia-usia sekolah lebih mudah terserang," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

PBB Sebut Evakuasi Warga Rafah Butuh Waktu 10 Hari

News
| Rabu, 01 Mei 2024, 21:57 WIB

Advertisement

alt

Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja

Wisata
| Rabu, 01 Mei 2024, 14:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement