Advertisement
PENEMBAKAN KAFE SLEMAN : Kabur saat Tunjukkan Persembunyian Komplotan, Tersangka Ditembak
Advertisement
Penembakan kafe Sleman berujung penembakan pada salah satu tersangka yang tertangkap
Harianjogja.com, SLEMAN- Salah satu tersangka penembakan di kafe UGD di Sleman terpaksa ditembak karena berusaha kabur saat diminta menunjukkan tempat persembunyian para tersangka lain.
Advertisement
Baca juga :
http://www.harianjogja.com/baca/2016/05/31/penembakan-kafe-sleman-ini-kronologi-penembakan-di-kafe-ugd-724605" target="_blank">PENEMBAKAN KAFE SLEMAN : Ini Kronologi Penembakan di Kafe UGD
http://www.harianjogja.com/baca/2016/05/31/penembakan-kafe-sleman-kawanan-perampok-tembaki-kafe-di-sleman-4-pelaku-ditangkap-724604" target="_blank">PENEMBAKAN KAFE SLEMAN : Kawanan Perampok Tembaki Kafe di Sleman, 4 Pelaku Ditangkap
Tersangka adalah Miftachul Latif Nurani, 29, warga Jalan Adisutjipto 151A Demangan Baru RT01/4RW07 Caturtunggal, Depok Sleman. Ia berperan sebagai eksekutor dan berupaya melawan petugas sehingga ditembak petugas.
Ia berhasil tertangkap usai kejadian penembakan di Kafe UGD di jalan Rambutan 125C Mancasan Lor, Condongcatur, Depok Sleman, Senin (30/5/2016).
Perampokan dengan penembakan itu dilakukan bersama tiga rekannya yakni Fransiskus Andreas Wisnu 20, warga Cempaka, Kotabumi, Lampung Utara juga sebagai eksekutor. Dua tersangka sebagai joki adalah Arief Bimantara, 21, warga Pelem Kidul RT05/ Baturetno, Banguntapan, Bantul dan John Purba 33, warga Jalan Kebunraya Rejowinangun RT19/RW06 Kotagede, Kota Jogja.
Ketiganya berhasil kabur.
Meski demikian, saat tersangka Miftachul digelandang untuk menunjukkan tempat tinggal ketiga temannya, ia justru berupaya kabur.
Kapolsek Depok Timur AKP Valentino menjelaskan aparatnya berkali-kali mengeluarkan tembakan peringatan namun tidak diindahkan.
Akhirnya, mereka terpaksa menembak kedua kakinya. “Itu sudah sesuai prosedur kami, sebelumnya sudah kita lakukan tembakan peringatan,” kata dia, Selasa (31/5/2016).
Dari hasil pengembangan ketiga tersangka lain berhasil ditangkap di tempat tinggal masing-masing. Barang bukti yang diamankan yaitu, dua pucuk senjata api airgun sejenis Sigsauer dan Makarov.
Serta dua unit sepeda motor Yamaha Mio warna biru AB 2978 QN dan Honda Beat warna putih AB 2351 JY yang digunakan saat melakukan perampokan.
Saat diwawancara wartawan tersangka Fransiskus mengaku mendapatkan airgun itu dengan cara membeli secara online dengan harga Rp1,5 juta. Ia mengaku yang mengambil laptop milik pengunjung. “Ya kebetulan tidak terlalu sepi, karena ada temannya jadi berani,” ucap dia di Mapolsek.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Timnas Indonesia Vs Irak di Piala Asia U-23, Pemkab Boyolali Gelar Nobar Lagi
- Teguh Prakosa Siap Maju Pilkada Solo, akan Daftar Lewat PDIP Pertengahan Mei
- Jalan Usaha Tani Dikeruk, Seratusan Petani di Gabus Sragen Protes ke Pemdes
- Presiden Jokowi Bersama Mentan Amran Sarapan dan Bersepeda Bareng di Lombok
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Kantor PT Taru Martani Digeledah Kejati DIY, Terkait Dugaan Korupsi Rp18 Miliar
- BKKBN DIY Lantik P3K, Gunungkidul Dan Kulon Progo Tambah Penyuluh KB
- Jadi Pusat UMKM, Eks Hotel Mutiara 1 Malioboro Jogja Beroperasi di 2025
- TPA Piyungan Ditutup Permanen Besok! Semua Depo Sampah Kota Jogja Hari Ini Dikosongkan
- KPU DIY Akan Mengatur Mekanisme Penyaluran Bansos Jelang Pilkada 2024
Advertisement
Advertisement