Advertisement
PERLINDUNGAN SATWA : Kembalikan Lagi Kicau Burung, Desa Pampang Jadi Lokasi Konservasi Burung
Advertisement
Perlindungan satwa diinisiasi warga setempat
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL -- Ratusan burung dengan beraneka jenis dilepaskan oleh sejumlah warga di kawasan desa wisata Pampang, Paliyan. Hal tersebut dilaksanakan dengan perumusan peraturan desa terkait konservasi burung sebagai pendukung desa wisata yang khas dengan kerajinan peraknya tersebut.
Advertisement
(Baca Juga : http://www.harianjogja.com/baca/2015/09/13/perlindungan-satwa-aktivis-satwa-protes-pentas-lumba-lumba-642136">PERLINDUNGAN SATWA : Aktivis Satwa Protes Pentas Lumba-Lumba)
Suara kicauan burung saat ini dirasa sudah tak eksis dalam masyarakat desa. Padahal kicauan burung dinilai dapat menambah suasana asri pedesaan yang tak didapatkan di dalam kota.
Hal tersebut disampaikan oleh penggagas konservasi burung desa Pampang, Mahmud Ariyanto. Ia mengungkapkan bahwa kicauan burung dapat menjadi daya tarik sendiri bagi masyarakat maupun wisatawan yang berkunjung ke desa wisata.
"Konservasi burung ini sebagai bentuk prihatin karena kicauan burung sudah jarang sekali didengar. Saat ini suara burung hanya berasal dari sangkar yang dipelihara warga," kata dia.
Ia menegaskan konservasi burung tersebut juga upaya menjaga ekosistem lingkungan, menurut dia keberadaan kicauan burung akan menjadikan suasana desa wisata Pampang lebih terasa tentram. Wisatawan akan memberikan penilaian yang baik terhadap desa wisata Pampang. Selain keberadaan burung berkicau, ia juga berharap tata kelola desa dapat diperhatikan lebih jauh lagi agar wisatawan dapat menikmati setiap jengkal desa wisata dengan rasa senang.
"Ke depannya peraturan desa akan dibentuk, termasuk larangan perburuan burung secara liar di kawasan ini, sudah disepakati oleh perangkat desa," pungkasnya.
Sementara itu, camat Paliyan Marwata Hadi mengungkapkan pihaknya mendukung gerakan konservasi burung tersebut. Ia menyayangkan kondisi Paliyan yang masih didominasi hutan tetapi minim dengan keberadaan burung pengicau. Ia pun berharap desa-desa lain dapat mendukung gerakan tersebut meskipun saat ini baru dirintis di desa Pampang saja.
"Nanti akan disosialisasikan kepada desa lainnya terkait larangan perburuan liar di Paliyan, semua ini untuk menjaga keseimbangan ekosistem," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- Ini Tantangan Mendesak UMKM Jogja untuk Naik Kelas
- KPU Jogja Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pilkada 2024, Hadiah Rp18 Juta
- Jadwal Donor dan Stok Darah di Jogja, Selasa 7 Mei 2024
- Alasan Manajemen PSIM Percayakan Seto Sebagai Pelatih Kepala Laskar Mataram
- Dua Pekerja Bangunan di Jogja Tertimpa Cor Beton, Satu Tewas
Advertisement
Advertisement