Advertisement
BUNUH DIRI BANTUL : Pekerja Bangunan Bunuh Diri dengan Menggorok Leher Sendiri
Advertisement
Bunuh diri Bantul dilakukans seorang pekerja bangunan
Harianjogja.com, BANTUL- Pekerja bangunan asal Magelang, Jawa Tengah bunuh diri dengan cara mengenaskan. Kejadian itu menambah panjang daftar kasus bunuh diri di Bantul.
Advertisement
Kejadian tragis itu dialami oleh Dedi Suyanto, 25, warga Dusun Gedowo, Rejosari, Bandungan, Magelang pada Sabtu (1/10/2016) sekitar pukul 09.00 WIB. Korban diketahui bekerja sebagai kuli bangunan di sebuah rumah di Dusun Pringgolayan, Desa Banguntapan, Kecamatan, Banguntapan bersama tiga rekannya, yaitu Muhamad Juli, 42, Agus Munawir Kurniawan, 21 dan Muhamad Muntasim, 48.
Mereka mengerjakan pembangunan di lantai dua. Bangunan milik salah seorang warga Pringgolayan itu rencananya akan dijadikan indekost. Sekitar sepuluh menit sebelum kejadian atau sekitar pukul 08.50 WIB, korban mengatakan ke rekan-rekannya hendak mengambil campuran semen di lantai bawah. Namun hingga sepuluh menit berlalu, korban tidak kunjung naik ke lantai dua melanjutkan pekerjaan.
Rekan korban bernama Agus Munawirr Kurniawan lalu turun ke bawah untuk memastikan kondisi korban. Saksi terkejut mendapati korban sudah bersimbah darah di salah satu ruangan kamar di lantai bawah dengan kondisi urat leher sudah terputus. Korban diketahui menggorok lehernya dengan mesin pemotong keramik atau Mesin Circle. Korban mengalami luka dengan kedalaman hingga enam sentimeter. Kejadian ini lalu dilaporkan ke Polsek setempat.
Kepala Polsek Banguntapan Komisaris Polisi (Kompol) Suharno mengatakan, korban diduga bunuh diri karena mengalami depresi. Beberapa waktu belakangan, rekan-rekannya mendengar korban sering merasa ketakutan seolah-olah dikejar seseorang hendak dibunuh.
Depresi itu muncul setelah korban dibegal penjahat yang membawa kabur uang miliknya senilai Rp15 juta. “Kemungkinan dia bunuh diri karena depresi,” terang Kepala Polsek Banguntapan Komisaris Polisi (Kompol) Suharno kepada media, Sabtu (1/10/2016).
Sejauh ini polisi meyakini korban meninggal murni bunuh diri bukan tindak kriminal. Di Mesin Circle, polisi hanya menemukan sidik jari korban. Kendati demikian kata Suharno, polisi tetap mengumpulkan berbagai keterangan untuk menyelidiki apakah ada tindak kriminal dalam kejadian ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Selamat! Pemkab Madiun Raih Opini WTP Ke-11 Kali Berturut-turut dari BPK
- Sah! Ini Daftar 50 Caleg Terpilih DPRD Kota Semarang 2024-2029 Hasil Pleno KPU
- Yamaha-Udinus Semarang Gelar Lomba Animasi, Ini Ketentuan dan Cara Daftarnya
- Musim Tanam Tembakau di Tembakau Dimulai, Acara Wiwit Digelar Sabtu Besok
Berita Pilihan
Advertisement
Arab Saudi Tangkap Warganya yang Bicarakan Perang Hamas-Israel di Media Sosial
Advertisement
Jadwal Agenda Wisata Jogja Sepanjang Bulan Mei 2024, Ada Pameran Buku Hingga Event Lari
Advertisement
Berita Populer
- Dibutuhkan Masyarakat, Warung Madura Diminta Tetap Buka 24 Jam
- Warga Rejowinangun Peroleh Pelatihan Kuliner
- Dua TPS 3R Belum Beroperasi, Sampah di Kota Jogja Diolah Swasta Pakai Sistem Tipping Fee
- Ditutup, Timbunan Sampah di TPA Piyungan Mulai Ditata
- Cara Membeli Tiket Kereta Bandara YIA Jogja, Hanya Rp20.000
Advertisement
Advertisement