Advertisement
WISATA KULONPROGO : Sampah Wisatawan Bisa Merusak Konservasi Mangrove
Advertisement
Wisata Kulonprogo terganggu adanya sampah wisatawan
Harianjogja.com, KULONPROGO-Sampah dari wisatawan menjadi potensi masalah terbesar yang dikhawatirkan akan merusak tanaman mangrove yang berada di kawasan Jangkaran, Temon. Pasalnya, munculnya sejumlah sampah akan merusak ekosistem serta habitat tempat mangrove tersebut tumbuh.
Advertisement
Kepala Bidang Kehutanan Dinas Pertanian Kehutanan Kulonprogo, Agus Hariawan mengatakan bahwa perkembangan pariwisata di sejumlah kawasan mangrove di Kulonprogo merupakan hal yang baik.
Meski demikian, hal tersebut juga sekaligus berpotensi menghasilkan masalah sampah di lokasi tersebut. “Pariwisata sebenarnya baik, tapi sejauh ini mungkin potensi masalah terbesarnya adalah sampah,” jelasnya, Jumat (30/9/2016).
Menurutnya, pengelola wisata harus menyiapkan manajemen pengelolaan sampah yang baik di sejumlah stan yang ada di kawasan tersebut. Dikhawatirkan wisatawan yang datang dengan membawa makanan atau minuman kemasan kemudian membuang sampahnya sembarangan. Harus ada kontrol dari pengelola terhadap sampah agar kemudian merusak habitat mangrove itu sendiri.
Lebih lanjut, ia menguraikan bahwa memang diperlukan kajian khusus guna mengetahui daya tampung maksimal untuk wisata berbasis alam ini. Pasalnya, setiap lingkungan hidup memang seharusnya memiliki batasan daya tampung setiap harinya.
Bersambung halaman 2
Namun, Pemkab Kulonprogo sendiri sejauh ini belum menyusun program khusus guna menyeimbangkan aspek pariwisata dan konservasi mangrove ini. Pemantauan berkala yang dilakukan pun masih dalam tahapan normal dan belum mencakup pengawasan khusus.
Agus menambahkan bahwa kelompok kerja (pokja) mangrove yang khusus menangani keberadaan tanaman bakau ini juga telah melibatkan Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) menanggapi fenomena tersebut. Kerjasama ini akan dijadikan landasan menyusun perpaduan keberadaan konservasi dan pengembangan pariwisata daerah yang berkelanjutan.
Sementara itu, Kepada Disparpora Kulonprogo, Krissutanto mengatakan bahwa pihaknya memang belum memiliki kajian khusus mengenai keberadaan pariwisata mangrove di kawasan Jangkaran, Temon. Namun, pihaknya telah mulai ikut serta dalam pokja mangrove. Selain itu, pembinaan kepada pengelola wisata mengenai sampah juga telah dilakukan.
Terlebih lagi, aspek kebersihan sendiri memang merupakan hal yang wajib dalam pelaksanan pariwisata di Kulonprogo. Ia juga menambahkan bahwa aspek kebersihan menjadi semakin penting dalam kaitannya dengan menjaga konsistensi ekosistem mangrove tersebut. Pasalnya, mangrove tersebut yang menjadi magnet utama yang mendongkrak pariwisata di ujung barat Kulonprogo tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Prakiraan Cuaca di Jogja Hari Ini, Kamis 2 Mei 2024, BMKG: Cerah Berawan
- Rute Bus Trans Jogja ke Sejumlah Kampus dan Lokasi Wisata, Jangan Salah Pilih
- Top 7 News Harian Jogja Online, Kamis 2 Mei 2024, Persoalan Sampah di Jogja hingga Peringatan May Day 2024
- Stok Darah dan Jadwal Donor Darah di Jogja Hari Ini, Kamis 2 Mei 2024
- Daftar Lokasi Nobar Timnas U-23 Indonesia vs Irak di Jogja dan Sekitarnya, Gratis!
Advertisement
Advertisement