Advertisement

AGENDA PRESIDEN : Kejahatan Perikanan Diikuti Tindak Kriminal Ini

Sunartono
Selasa, 11 Oktober 2016 - 07:20 WIB
Mediani Dyah Natalia
AGENDA PRESIDEN : Kejahatan Perikanan Diikuti Tindak Kriminal Ini Presiden Jokowi didampingi Menlu Retno Marsudi dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memberikan keterangan pers mengenai pembebasan 4 WNI, Rabu (11/5 - 2016), di Istana Merdeka, Jakarta. (Setkab.go.id)

Advertisement

Agenda Presiden selama di Jogja juga melawan kejahatan perikanan

Harianjogja.com, JOGJA -- Presiden RI Joko Widodo membuka acara International Symposium on Fisheries Crime di Ruang Garuda, Istana Kepresidenan Gedung Agung, Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Ngupasan, Kecamatan Gondomanan, Kota Jogja, Senin (10/10/2016) pagi. Perhelatan tingkat dunia yang membahas kejahatan perikanan itu diikuti 45 negara dari lima benua. Indonesia berupaya mengajak negara-negara tersebut untuk melawan kejahatan perikanan karena sudah termasuk kejahatan transnasional.

Advertisement

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menjelaskan, hasil analisis terhadap 1.132 eks kapal asing. Kejahatan perikanan berlangsung lintas negara dengan terorganisir. Para pelaku tidak hanya melanggar Undang-Undang Perikanan, tetapi juga diikuti dengan kriminalitas lain seperti penyelundupan satwa, pencucian uang, perbudakan, perdagangan orang hingga korupsi.

"Oleh karena itu, kerjasama antar negara sangat penting untuk mengungkap jaringan di balik kejahatan perikanan ini," tegasnya.

Target diadakan simposium, kata dia, untuk menggolkan kejahatan perikanan itu menjadi kejahatan transnasional di mata dunia. Selain itu membuka semangat kebersamaan dalam menegakkan hukum. Karena pelaku illegal fishing berasal dari seluruh dunia. Tanpa kerjasama, ujar dia, Indonesia kesulitan menindak. Selain itu Indonesia harus mampu menunjukkan perubahan transformasi untuk menegakkan hukum di laut.

"Kayak satu kapal ada beberapa bendera, satu kapal beberapa kebangsaan, saya pikir ini sangat membantu kalau acara PBB bisa dilakukan di Indonesia, satu kebanggaan, selain kita kerjasama lebih erat dalam penegakan hukum," ujar dia seusai pembukaan simposium.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024

News
| Selasa, 30 April 2024, 17:47 WIB

Advertisement

alt

Komitmen Bersama Menjaga dan Merawat Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Kamis, 25 April 2024, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement