Advertisement
Tambang Ilegal Bertebaran di Sekitar Gua Pindul
Advertisement
Tambang ilegal bertebaran di sekitar Gua Pindul
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL- Tambang ilegal di sekitar kawasan karst Gua Pindul Desa Bejiharjo, Karangmojo bertebaran. Pemerintah tegaskan tidak akan mengeluarkan izin tambang di Karangmojo.
Advertisement
Kepala Bagian (Kabag) Pembangunan Desa Bejiharjo, Karangmojo Jumio mengatakan, tambang ilegal di wilayahnya tidak hanya ditemukan di Dusun Gelaran yang belakangan ditutup paksa oleh polisi. Di luar Dusun Gelaran, masih ada titik-titik penambangan yang dikemoresilkan.
Beberapa titik penambangan itu ditemukan di Dusun Kolo, Dusun Bulu dan Karanglor. “Kalau di Dusun Kolo masih beroperasi sampai sekarang. Kalau di Bulu dan Karanglor, dulu kami cek masih operasi, untuk sekarang saya belum cek lagi apakah masih operasi atau tidak,” ungkap Jumio, Kamis (27/10/2016).
Sejumlah penambangan itu berjarak sekitar dua hingga tiga kilometer dari kawasan karst Gua Pindul yang dilindungi. “Memang kalau dibanding dengan penambangan di Gelaran lebih jauh. Kalau di Dusun Gelaran hanya sekitar satu kilometer dari Pindul,” tuturnya lagi.
Penambangan dilakukan di lahan milik warga. Bedanya dengan yang ditemukan di Gelaran, penambangan tersebut dilakukan secara manual alias tidak menggunakan alat berat. Hasil tambang dijual ke pengepul batu. “Kapasitasnya [hasil tambang] kecil karena penambangan hanya menggunakan gergaji,” ujarnya.
Kendati demikian, dampak lingkungan yang disebabkan praktik penambangan tersebut telah dirasakan warga. Sejumlah ruas jalan yang dilewati truk pengangkut hasil tambal rusak dan becek. Jumio memastikan, sejumlah tambang tersebut tidak berizin.
“Karena mereka memang tidak mengajukan izin ke desa. Biasanya kalau pun tidak izin ada semacam pemberitahuan, kenyataannya tidak ada,” imbuhnya.
Menurut Jumio, sulit mendorong warga meninggalkan pekerjaannya sebagai penambang karena pekerjaan tersebut selama ini menjadi penopang ekonomi mereka. Namun belakangan, sebagian penambang di Dusun Kolo mulai belajar berwirausaha membuat usaha kuliner. Harapannya mereka meninggalkan pekerjaannya sebagai penambang batu alam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Pelatih Masih Yakin Garuda Pertiwi Berprestasi di Piala Asia Putri U-17
- Piala Asia Putri U-17: Jepang Tekuk Thailand 4-0, China Kandaskan Australia 3-0
- Persija Tolak Berlaga di Turnamen ACC, Pilih Fokus Siapkan Tim untuk Liga 1
- Kena Pasal Berlapis, Pembunuh Pengusaha Tembaga Boyolali Terancam Hukuman Mati
Berita Pilihan
Advertisement
Gugatan Kubu Pontjo Sutowo Ditolak PTUN, Penyegelan Hotel Sultan Sah
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KRL Jogja Solo Selasa 7 Mei 2024, dari Stasiun Tugu hingga Maguwo
- Jadwal KRL Solo Jogja Berangkat dari Stasiun Palur Hari Ini, Selasa 7 Mei 2024
- Jadwal Lengkap KA Prameks Jogja Kutoarjo, Keberangkatan Selasa 7 Mei 2024
- Jadwal Pemadaman Listrik Hari Ini Selasa 7 Mei 2024: Giliran Sleman, Bantul, dan Gunungkidul
- Prakiraan Cuaca Seluruh Wilayah DIY Cerah Berawan Hari Ini, Cocok untuk Piknik
Advertisement
Advertisement