Advertisement
Alat Pengaman untuk Penderes Nira Kelapa Dianggap Merepotkan
Advertisement
Alat pengaman untuk penderes nira kelapa di Kulonprogo tidak digunakan oleh para penderes
Harianjogja.com, KULONPROGO-Demi aspek keselamatan kerja, penderes nira kelapa di Kulonprogo sudah pernah dilengkapi pengaman. Namun, penggunaan lata pengaman tersebut tidak teraplikasikan dengan baik karena dianggap merepotkan oleh para penderes.
Advertisement
Kepala Bidang Pemberdayaan Dinas Koperasi dan UMKM Kulonprogo, Hariyono, mengatakan alat pengaman berupa ikat pinggang sebagaimana yang digunakan tukang listrik telah diberikan sekitar tahun 2014 lalu. Alat bantuan dari Pemkab Kulonprogo tersebut kemudian akhirnya tersia-sia.
“Tidak digunakan karena katanya malah susah ketika harus naik pelepah kelapa,”jelasnya kepada Harianjogja.com, Minggu (20/11/2016).
Para penderes nira memang harus naik ke pelapah kelapa untuk mengambil nira kualitas terbaik dan bukan hanya sekedar memanjat pohon kelapa. Selain itu, guna menekan angka kecelakaan kerja, penggunaan selang untuk menyedot nira juga pernah dicoba.
Hanya saja kualitas nira yang dihasilkan kurang baik. Padahal, untuk menghasilkan gula semut organik terbaik, produk unggulan gula kelapa Kulonprogo, dibutukan nira berkualitas terbaik.
Hariyono mengakui jika tuntutan produksi gula kelapa sangat tinggi. Terlebih lagi, kebanyakan penderes nira sudah berusia lanjut sekitar 50 hingga 70 tahun. Minimnya penderes berusia muda disebabkan harga jual gula kelapa yang dianggap terlalu rendah. Namun, sejak gula semut organik dihasilkan mulai muncul sejumlah penderes berusia muda.
Saat ini, gula semut organik dihargai Rp17.000 hingga Rp25.000 per kilogram. Sedangkan gula kelapa hanya berkisar Rp5.000 sampai Rp10.000 per kilogram. Karena itu, sebagai solusi, pemerintah daerah saat ini sedang berupaya menciptakan bibit kelapa dengan batang yang tak terlalu tinggi. Harapannya, ini bisa menekan angka kecelakaan kerja serta memudahkan para penderes nira serta berdampak pada regenerasi penderes.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Syahdu! Makan Malam Pemimpin Negara di World Water Forum Bali Diiringi Lantunan Sape
Advertisement
Rekomendasi Menikmati Sendratari dan Pertunjukan Wayang di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal dan Lokasi SIM Keliling di Jogja Bulan Mei 2024
- Prediksi Cuaca Jogja dan Sekitarnya Minggu 19 Mei 2024: DIY Cerah Berawan
- Panduan Jalur Trans Jogja, Melewati Kampus, Malioboro, Terminal Giwangan hingga Prambanan
- IDI Gelar Baksos Operasi Bibir Sumbing di Sleman
- 2 Nelayan Pantai Sadeng Gunungkidul Hilang Misterus, Begini Kronologinya
Advertisement
Advertisement