Advertisement
BENCANA GUNUNGKIDUL : Kali Oya Meluap, Jembatan di Nglipar Putus
Advertisement
Bencana Gunungkidul terjadi berupa Sungai Oya meluap menyebabkan jembatan putus
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL- Sebuah jembatan gantung yang menghubungkan akses dua kecamatan putus akibat luapan Sungai Oya yang melintasi Dusun Jeruk Legi, Katongan, Nglipar Gunungkidul Senin (28/11/2016) malam hingga Selasa (29/11/2016) dinihari. Sejumlah bencana melanda tujuh lokasi di Gunungkidul akibat angin kencang dan hujan deras yang mengguyur wilayah ini.
Advertisement
Sebuah jembatan gantung sepanjang sekitar 30 meter pada Selasa dinihari putus akibat diterjang banjir Sungai Oya.
Ketua RT 2 RW 5 Dusun Jeruk Legi Sumanto ditemui di lokasi kejadian menceritakan hujan deras mengguyur wilayah bagian utara Gunungkidul sejak Senin pukul 14.30 WIB hingga pukul 23.00 malam.
Hujan deras menyebabkan air sungai terus meninggi hingga melampaui jembatan. Di tengah arus deras sungai, serumpun pohon bamu hanyut dan tersangkut ke jembatan gantung tersebut.
“Jembatan terus terdorong oleh rumpun bambu, akhirnya putus sekitar pukul dua belas malam hingga setengah satu dinihari,” ungkap Sumanto, Selasa (29/11/2016).
Jembatan gantung tersebut menghubungkan Dusun Jeruk Legi dengan Dusun Gayamrejo, Desa Watusigar Kecamatan Ngawen. Infrastruktur tersebut selama ini menjadi jalur vital untuk menghubungkan warga dua kecamatan.
Menurut Sumanto, warga di dua kecamatan setiap hari melintasi jembatan itu untuk mengakses sekolah, pasar, toko kelontong hingga mencari pakan ternak. Jembatan itu bahkan dapat dilintasi sepeda motor.
“Terutama warga dari daerah Watusigar, banyak yang anaknya sekolah SMP, SD hingga TK dan Paud di Jeruk Legi sini. Bahkan di sebelah sana itu toko kelontongnya enggak ada, pada belanja ke sini. Demikian pula warga sini mencari pakan ternak ke hutan di seberang jembatan,” lanjutnya.
Sebelum jembatan terputus, akses dari Watusigar ke Dusun Jeruk Legi hanya ditempuh dengan jarak sekitar 1,5 kilo meter. Akibat putusnya jembatan, warga harus memutar mencari jalan lain dengan jarak tempuh hingga sepuluh kilometer.
“Kasihan warga yang tidak punya kendaraan mau ke sekolah atau cari pakan ternak harus memutar sepuluh kilometer, biasanya cuma sebentar,” ujarnya.
Dikatakannya, jembatan tersebut sejatinya baru berusia sekitar tiga tahun. Jembatan itu dibangun oleh TNI dalam program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD). Ia berharap, pemerintah bergerak cepat membangun kembali jembatan untuk memulihkan akses jalan dan ekonomi warga yang terkendala akibat kerusakan infrastruktur di Jeruk Legi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Pelatih Masih Yakin Garuda Pertiwi Berprestasi di Piala Asia Putri U-17
- Piala Asia Putri U-17: Jepang Tekuk Thailand 4-0, China Kandaskan Australia 3-0
- Persija Tolak Berlaga di Turnamen ACC, Pilih Fokus Siapkan Tim untuk Liga 1
- Kena Pasal Berlapis, Pembunuh Pengusaha Tembaga Boyolali Terancam Hukuman Mati
Berita Pilihan
Advertisement
Gugatan Kubu Pontjo Sutowo Ditolak PTUN, Penyegelan Hotel Sultan Sah
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Pemadaman Listrik Hari Ini Selasa 7 Mei 2024: Giliran Sleman, Bantul, dan Gunungkidul
- Prakiraan Cuaca Seluruh Wilayah DIY Cerah Berawan Hari Ini, Cocok untuk Piknik
- Top 7 News Harianjogja.com Selasa 7 Mei 2024: Lowongan CPNS DIY, Pelecehan Mahasiswi UPN
- Ini Tantangan Mendesak UMKM Jogja untuk Naik Kelas
- KPU Jogja Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pilkada 2024, Hadiah Rp18 Juta
Advertisement
Advertisement