Advertisement
KAMPUS JOGJA : UGM Teliti Sesar Opak dan Progo
Advertisement
Kampus Jogja UGM meneliti tentang kemungkinan gempa di DIY.
Harianjogja.com, JOGJA -- Pakar Kegempaan Universitas Gadjah Mada (UGM) meneliti sesar atau patahan yang berpotensi aktif di wilayah DIY. Di antaranya di sekitar Kali Opak dan Kali Progo.
Advertisement
"Sepanjang Sungai Progo ada Indikasi kemungkinan aktif, tapi ini baru preliminary [penelitian awal], masih kami duga, belum didukung dengan data-data akurat," kata salah satu pakar kegempaan UGM, Gayatri Indah Marliyani, saat dihubungi Kamis (8/12/2016) malam.
Gayatri belum dapat menjelaskan lebih jauh potensi aktifnya patahan di Kali Progo dan Kali Opak karena masih dalam penelitian. Menurut dia, gempa darat memang sering luput dari perhatian karena pergerakan permukaan bumi sering tidak terlihat.
Ia mencontohkan gempa berkekuatan 6,3 skala richter bisa mengakibatkan pergerakan permukaan bumi sekitar satu sentimeter. Ketika intensitas hujan tinggi penampakan perubahan permukaan bumi itu merapat kembali dan tidak terlihat.
Gemba darat selama yang terjadi selama ini dibawah 8 skala richter, tetapi daya rusaknya lebih parah dari gempa yang berpusat di laut, karena gempa laut energi yang ditimbulkan tertahan gelombang sehingga saat sampai darat energinya semakin berkurang.
"Gempa darat energi langsung ke permukaan. Selain itu lebih dekat dengan permukiman sekali pun gempanya kecil daya rusaknya cukup tinggi" katanya. Anggota Tim Revisi Peta Gempa Bumi Nasional ini menyebut gempa darat rata-rata 20 kilometer kebawah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kepada Presiden Terpilih Prabowo, Luhut Berpesan Jangan Bawa Orang Toxic ke Kabinet
Advertisement
Jadwal Agenda Wisata Jogja Sepanjang Bulan Mei 2024, Ada Pameran Buku Hingga Event Lari
Advertisement
Berita Populer
- Dibutuhkan Masyarakat, Warung Madura Diminta Tetap Buka 24 Jam
- Warga Rejowinangun Peroleh Pelatihan Kuliner
- Dua TPS 3R Belum Beroperasi, Sampah di Kota Jogja Diolah Swasta Pakai Sistem Tipping Fee
- Ditutup, Timbunan Sampah di TPA Piyungan Mulai Ditata
- Cara Membeli Tiket Kereta Bandara YIA Jogja, Hanya Rp20.000
Advertisement
Advertisement