Advertisement
KENAKALAN REMAJA : Heboh Klitih, 5 Remaja Ditangkap Petugas di Patuk, Salah Satunya Bawa Pedang
Advertisement
Kenakalan remaja di Gunungkidul diantisipasi salah satunya dengan menangkap gerombolan remaja yang diduga henda klithih
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL- Heboh aksi klithih di Jogja, lima remaja di Desa Putat, Patuk, Gunungkidul diringkus polisi. Polisi mengamankan sebilah pedang milik salah seorang remaja yang tertangkap.
Advertisement
Penangkapan terhadap lima remaja tersebut terjadi Kamis (15/12/2016) dinihari sekitar pukul 00.45 WIB. Kepala Polsek Patuk, Gunungkidul komisaris Polisi (Kompol) Mugiman mengatakan, penangkapan terhadap lima remaja tersebut dilakukan oleh petugas razia gabungan yang terdiri dari Polda DIY dan Polsek Patuk.
Pada Kamis dini hari, petugas berpatroli melintasi Jalan Jogja-Wonosari. Sampai di Dusun Putat, Desa Putat, Kecamatan Patuk, polisi menemukan segerombolan remaja yang tengah nongkrong di angkringan. Polisi mengejar puluhan pemuda itu. Sebagian besar kabur melarikan diri, sementara lima lainnya tertangkap.
Kelima pemuda yang ditangkap tersebut yaitu Mu (19), Ag (18), Raf (15), Jat (19), dan Gun (18). Mayoritas remaja tersebut sudah bekerja. Kebanyakan hanya tamat SLTP. Hanya remaja berinisial Raf yang duduk di bangku SMK dan masih di bawah umur.
“Mereka semua pemuda lokal di sini [Gunungkidul],” ungkap Mugiman, Kamis siang.
Di lokasi kejadian polisi menemukan lima botol bekas minuman keras (miras) yang baru saja dikonsumsi para remaja tersebut. Polisi kata dia juga menyasar kediaman salah seorang remaja yang tertangkap.
Di rumah yang bersangkutan polisi menemukan sebilah pedang. “Pedang itu sudah diamankan. Pedang itu ada di rumah salah satu dari mereka yang tertangkap,” tutur dia. Menurut Mugiman, hingga Kamis siang pemeriksaan terhadap kelima remaja itu masih berlangsung.
Polisi belum menahan kelima remaja tersebut. “Masih diperiksa apakah ada pelanggaran yang mereka lakukan atau tidak,” tuturnya lagi.
Ditambahkannya, kasus klitih yang menelan korban jiwa di Bantul beberapa waktu lalu,mendorong aparat kini memperketat pengawasan. Razia petugas kata dia menyasar gerombolan remaja yang kerap nongkrong di malam hari dan membawa senjata tajam.
Terpisah, Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Gunungkidul Bahron Rosyid mengatakan, orang tua dan guru di sekolah mulai sekarang harus memperketat pengawasan kepada anak-anak atau siswa mereka. “Harus diperhatikan kalau ada tanda-tanda mencurigkan,” tutur Bahron Rosyid.
Terhadap remaja yang terindikasi terlibat geng klitih maupun geng motor menurutnya harus didampingi secara ekstra. Kewajiban mendampingi siswa tersebut tidak hanya menjadi tugas guru Bimbingan Konseling (BK) melainkan tanggungjawab semua guru di sekolah. “Kalau guru konseling saja tidak cukup menangani ratusan siswa di satu sekolah. Ini tanggungjawab kita bersam baik orang tua maupun semua guru,” papar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Cegah DBD, Warga Bisa Dapatkan Abate Gratis di Puskesmas dan Kader Posyandu
- Sapa Penggemar, NCT Dream Bahagia Gelar Konser Stadion Perdana di Jakarta
- Antisipasi Kecelakaan, Tim Gabungan Razia Kelaikan Angkutan Umum di Semarang
- 14 Orang Masih Hilang, Pencarian Korban Banjir Bandang Sumbar Dilanjutkan
Berita Pilihan
Advertisement
Kemenko Perekonomian: Ada Plafon Rp107 Miliar untuk Beli Alsintan
Advertisement
Hotel Mewah di Istanbul Turki Ternyata Bekas Penjara yang Dibangun Seabad Lalu
Advertisement
Berita Populer
- Jurnalis dan Pegiat Media Jogja Tolak RUU Penyiaran
- Pemkot Jogja Luncurkan Sekolah Perempuan Penyintas Kekerasan
- Hari Bakti Dokter Indonesia, IDI Gelar Baksos Operasi Bibir Sumbing di RSUD Sleman
- Puluhan Pewarta Berlaga di Turnamen Billiar Piala Wabup Sleman 2024 di 911 SCH, Ini Para Juaranya
- Produk Turunan Sawit UMKM Jogja Dipamerkan di Acara Indonesia Plantation Watch 2024
Advertisement
Advertisement