Advertisement
UANG BARU : Warga Masih Penasaran dengan Uang Baru
Advertisement
Uang baru yang dirilis Bank Indonesia belum banyak beredar
Harianjogja.com, JOGJA – Bank Indonesia telah mengedarkan uang edisi terbaru sejak Senin (19/12/2016) lalu. Namun demikian, masih masyarakat masih penasaran karena uang tersebut belum banyak beredar di wilayah Gunungkidul.
Advertisement
Salah seorang warga Kepek, Wonosari Wahyudi mengakui sudah mendengar adanya peredaran uang baru. Hanya saja, hingga Kamis (29/12/2016), ia belum pernah memeroleh uang itu. “Masih sebatas informasi saja, karena dari sisi fisik saya belum pernah mendapatnya,” katanya, Kamis (29/12/2016)
Dia pun mengakui penasaran dengan bentuk uang baru ini. Terlebih lagi ada kabar, jika uang dengan tahun emisi 2016 itu mirip dengan uang resmi Negara Tiongkok. “Memang secara nominal tidak ada yang berubah, tapi bentuknya itu lho yang katanya beda dengan uang-uang sebelumnya,” tuturnya.
Hal senada diungkapkan oleh Ika Wahyuningsih, pemilik salah satu lesehan makanan di Wonosari. Menurut dia, sejak diluncurkan pertama kali hingga saat ini belum pernah menerimanya. “Ya cuman penasaran saja. Apalagi di media juga sedang ramai tentang gambar yang di uang itu,” katanya.
Meski belum pernah mendapatkan uang baru itu, ia juga tidak mempermasalahkan, karena yang terpenting uang yang beredar saat ini tetap berlaku untuk pembayaran yang sah. “Nantinya lambat laun pasti juga akan sampai karena peredarannya tinggal menunggu waktu saja,” ujar Ika.
Salah seorang pedagang di Pasar Argosari, Wonosari, Deni mengakui beberapa hari setelah peluncuran sempat ada sosialisasi di pasar terkait dengan keberadaan uang baru. Hanya saja, sampai sekarang bentuk fisik dari uang itu masih banyak yang belum tahu karena belum banyak beredar di pasaran.
“Sampai sekarang saya belum dapat uang baru ini, sehingga saya juga merasa penasaran karena bentuk uang itu juga ramai diperbincangkan,” katanya.
Terpisah, Pemimpin Cabang Wonosari BPD DIY Plati Soulistiyanti mengakui pihaknya sudah melayani penukaran uang baru. Namun jumlah yang disediakan masih sangat terbatas sehingga belum bisa melayani secara luas.
“Jatah yang diberikan masih sangat terbatas sehingga pelayanan hanya diberikan dengan melihat stok yang dimiliki,” kata Plati.
Dia pun berharap agar masyarakat untuk bersabar karena sebaran dari peredaran uang baru masih sangat terbatas. Plati pun menyontohkan, dalam proses pencairan tunjangan sertifikasi guru yang dilakukan masih didominasi dengan uang lama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- President IMA: Para Pemasar Harus Berlari Kencang untuk Memenangkan Persaingan
- Jogja Fashion Week Akan Digelar 22-25 Agustus 2024, Diikuti Ratusan Desainer
- Pemda DIY Didorong Implementasikan Pelayanan Publik Berbasis HAM
- Pemda DIY Kirim Nama Calon Pj Wali Kota Jogja dan Pj Bupati Kulonprogo ke Kemendagri
- BEDAH BUKU DPAD DIY: Bekali Orang Tua Cara Mendidik Anak pada Era Digital
Advertisement
Advertisement