Advertisement
TRANS JOGJA : Bus Perkotaan Keberatan Penambahan Trayek
Advertisement
Trans Jogja, mengenai penambahan trayekm sosialisasi belum diberikan.
Harianjogja.com, JOGJA -- Awak angkutan perkotaan merasa keberatan dengan penambahan trayek Trans Jogja. Meski tinggal menghitung hari pengoperasiannya, namun Dinas Perhubungan dinilai belum melakukan sosialisasi secara intens terhadap kru perkotaan.
Advertisement
Koordinator Paguyuban Kru Bus Perkotaan se-DIY Benny menjelaskan, ia mengetahui detail terkait rencana penambahan jalur Trans Jogja dari media massa. Baik Dinas Perhubungan maupun operator belum mensosialisasikan terkait rencana itu. Ia mengakui sudah mendapatkan informasi terkait rencana sosialisasi yang bakal digelar Dishub pekan ini. Namun, bagi dia hal itu sudah terlambat. Seharusnya jauh hari sebelumnya kru perkotaan sudah diajak bicara. Apalagi, sebagian besar trayek yang akan dioperasikan persingunggan dengan angkutan perkotaan yang hingga saat ini masih berusaha bertahan.
"Kami jelas keberatan dengan rute tambahan ini, karena sangat merugikan perkotaan. Ibaratnya, mati kami tinggal menunggu hari jika rute tambahan [Trans Jogja] itu tetap dijalankan," terangnya, Minggu (2/4/2017).
Sebelumnya Dinas Perhubungan DIY menyatakan, melalui operator PT AMI, sebanyak tiga jalur akan dioperasikan mulai 10 April 2017 mendatang. Ketiganya adalah jalur 6A, 6B dan jalur 8. Penambahan itu tak sesuai rencana dari awalnya ditarget ada sembilan jalur tambahan namun masih kekurangan bus.
Terkait ketiga jalur itu, Benny mencermati, ketiganya persinggungan dengan angkutan perkotaan. Apalagi rencana jalur 8 yang melewati Jombor, Ringroad Barat, Jalan Godean lalu ke Malioboro. Jumlah armada perkotaan yang aktif sampai saat ini masih ada ratusan unit.
"Jangankan tiga jalur [tambahan], penambahan satu jalur [Trans Jogja] saja dampaknya berat bagi kami. Saya tak habis pikir, kasihan dengan teman-teman kru perkotaan, mereka butuh menghidupi anak istri," tegasnya.
Oleh karena itu, lanjutnya, selama beberapa hari terakhir, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan kru angkutan perkotaan terutama pada lima koperasi yang ada. Pihaknya akan melakukan audiensi dengan DPRD DIY dalam waktu dekat ini untuk mengadukan kemelut itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Mendaftar Cawawali di PDIP, Mayasari Timur Ingin Perbaiki Kerusakan Konstitusi
- Berita Terpopuler: Rober & Prihanto Ambil Formulir di PDIP-Bullying di Semarang
- Wawali Solo Sebut Penyebab Kebakaran di Kelurahan Manahan Masih Diinvestigasi
- Mau Dolan Seharian? Cek Prakiraan Cuaca Sukoharjo Minggu 19 Mei 2024
Berita Pilihan
Advertisement
Menteri Keamanan AS Sebut Terorisme Kembali Muncul dan Jadi Ancaman
Advertisement
Hotel Mewah di Istanbul Turki Ternyata Bekas Penjara yang Dibangun Seabad Lalu
Advertisement
Berita Populer
- Pilkada Sleman: Kustini, Danang dan Harda Berebut Tiket dari PDIP
- Jurnalis dan Pegiat Media Jogja Tolak RUU Penyiaran
- Kampanye Makan Ikan Akan Digelar di Gunungkidul
- Pemkot Jogja Luncurkan Sekolah Perempuan Penyintas Kekerasan
- Hari Bakti Dokter Indonesia, IDI Gelar Baksos Operasi Bibir Sumbing di RSUD Sleman
Advertisement
Advertisement