Advertisement
25 Rambu Lalu Lintas Hilang Dalam 4 Bulan, Kok?
Advertisement
Rambu lalu lintas di Kulonprogo sering holang
Harianjogja.com, KULONPROGO -- Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Kulonprogo kehilangan puluhan rambu lalu lintas yang dipasang di berbagai titik setiap tahun. Pemahaman masyarakat mengenai pentingnya fungsi rambu-rambu lalu lintas dinilai masih kurang.
Advertisement
Hal itu diungkapkan Kepala Seksi Perlengkapan Jalan Dishub Kulonprogo, Agus Wajatmo, Jumat (28/4/2017). Dia mengaku sudah mencatat lebih dari 25 rambu yang hilang selama hampir empat bulan belakangan.
“Banyak rambu yang hilang. Sebagian hilang bagian papan aluminiumnya tapi ada juga yang tiang penyangganya ikut hilang,” kata Agus.
Agus menjelaskan, rambu lalu lintas memang kerap rusak karena kecelakaan atau faktor alam. Menurut dia jika itu terjadi di wilayah utara, masyarakat sekitar umumnya berinisiatif untuk menyelamatkan atau bahkan membenahi rambu yang rusak. Hal sebaliknya terjadi di wilayah selatan dimana rambu yang rusak dan ambruk sering kali cepat hilang. Itulah mengapa kebanyakan kasus rambu hilang berada di wilayah selatan. Padahal kawasan tersebut sengaja dipasang banyak rambu karena cenderung lebih rawan.
Rambu lalu lintas dipasang untuk memberikan peringatan, larangan, perintah, maupun petunjuk bagi pengguna jalan. Keberadaannya diharapkan mampu mencegah kecelakaan lalu lintas hingga mengurai kemacetan. Namun, sebagian masyarakat dianggap tidak memahaminya. Rambu justru lebih dilihat sebagai benda yang memiliki nilai ekonomis, mengingat material utama yang dipakai berupa alumunium. Agus berpendapat, kondisi itu bisa jadi membuat oknum tertentu sengaja melepas atau mengambilnya.
Agus lalu menyatakan prihatin dengan masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk ikut menjaga rambu-rambu lalu lintas. Selain hilang, dia dan timnya juga banyak menemukan rambu yang tidak bisa berfungsi maksimal karena tertutup reklame. Ada pula rambu yang menjadi korban vandalisme, yaitu dicoret-coret dengan cat semprot.
"Kami berharap masyarakat lebih memiliki rasa handarbeni terhadap rambu-rambu yang dipasang,” ujar Agus.
Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kulonprogo, Ponimin Budi Hartono mengatakan, rambu-rambu sangat dibutuhkan untuk mewujudkan keselamatan berlalu lintas. Hal itu terlebih karena banyak ruas jalan di Kulonprogo yang diketahui sebagai titik rawan kecelakaan.
Ponimin berharap pemerintah meningkatkan upaya pengawasan dan penjagaan untuk menekan jumlah kasus rambu hilang. “Monitoring rutin jelas mesti dilakukan. Selain itu, perlu ada komunikasi juga dengan masyarakat. Lakukan sosialisasi dan pendekatan, terutama kepada masyarakat yang ada di sekitar rambu. Jadi mereka bisa membantu menjaga,” ungkap Ponimin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Sadis! Ini Hasil Autopsi Pengusaha Tembaga Boyolali yang Dibunuh Teman Sendiri
- Pembunuhan Pengusaha Tembaga Boyolali: Pelaku Warga Sragen dan Kenal Korban
- Pengusaha Tembaga yang Meninggal Dibunuh Ternyata Pendiri Boyolali Runners
- Fokus Transformasi, Telkom Bagikan Dividen Rp17,68 Triliun atau Tumbuh 6,5%
Berita Pilihan
Advertisement
Terdampak Erupsi Gunung Raung, Bandara Samratulangi Mulai Beroperasi Normal
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Pelaku UMKM Kuliner di DIY Diedukasi Mengurus Sertifikasi Halal
- Eko Suwanto Desak Pemda Sediakan Anggaran Memadai untuk Wujudkan Kelurahan dan Kampung Tangguh Bencana
- Harga Tiket Rp20.000, Begini Cara Membeli Tiket KA Bandara YIA
- Jadwal Kereta Bandara YIA, Berangkat dari Stasiun Tugu Jogja, Minggu 5 Mei 2024
- Jadwal KRL Solo-Jogja dari Stasiun Balapan Solo, Minggu 5 Mei 2024
Advertisement
Advertisement