Advertisement
Pameran Seni Rupa Raja Kaya Wujud Ironi Kehidupan Sosial Masa Kini
Advertisement
Perupa Budi Ubrux akan mengadakan pameran tunggal dengan tema Raja Kaya di Taman Budaya Yogyakarta
Harianjogja.com, JOGJA--Perupa Budi Ubrux akan mengadakan pameran tunggal dengan tema Raja Kaya di Taman Budaya Yogyakarta (TBY) pada 18 Mei sampai 31 Mei 2017.
Advertisement
Kurator pameran, Suwarno Wisetromo mengatakan raja kaya merupakan kata yang cukup familiar di kalangan masyarakat Jawa. Kata ini kurang lebih bisa diartikan sebagai kekayaan. Ia mengatakan masyarakat Jawa dulu sudah merasa kaya ketika punya ayam, sapi, tegalan dan sawah.
Tapi, ia mengatakan sekarang semua berubah seiring dengan pergeseran gaya hidup masyarakat yang cenderung lebih hedonis. Masyarakat kini tak cukup hanya punya sapi dan sawah, orang-orang butuh mobil bagus, rumah bertingkat, dan tabungan, yang diusahakan dalam jumlah yang melebihi kebutuhan.
Pekerjaan sebagai petani, imbuhnya, tidak dipandang sebagai pekerjaan yang mampu untuk mewujudkan semua keinginan tersebut. Akhirnya beberapa petani beralih ke profesi yang lebih menjanjikan seperti pegawai dan pengusaha.
“Tema raja kaya adalah pernyataan Budi Ubrux dari sudut pandang kritis terkait dengan ironi-ironi yang terdapat dalam hamparan kehidupan sosial, politik, ekonomi, dan budaya di Indonesia,” kara Suwarno saat jumpa pers di restoran Bale Raos, Selasa (16/5/2017).
Menurut Suwarno nantinya akan dipamerkan beberapa lukisan Budi Ubrux yang terinspirasi dari lukisan-lukisa S. Sudjono yang berjudul Mengatur Siasat, Indahnya Indonesiaku (1986), serta Corak Seni Lukis Indonesia Baru (1986).
“Ubrux melihat kaitan antara kesejahteraan pangan hari ini, dengan lukisan Sudjojono, yakni tidak adanya siasat yang matang, akhirnya menghasilkan ironi. Diperlukan mengatur siasat mengenai kepemilikan tanah, reformasi agraria, pengolahan hutan agar masyarakat terjamin pangannya, kemudian papan dan sandangnya,” ungkap Suwarno.
Sementara itu, Budi Ubrux mengaku sudah mempersiapkan pamerannya selama 1,5 tahun dan dikerjakan sangat serius. Ia mengatakan merasa kurang percaya diri berpameran di Jogja, padahal selama ini ia sudah sering pameran di kota lain dan juga di luar negeri.
“Ada ketakutan dalam diri saya untuk pameran tunggal di Yogyakarta. Kalau di kota lain saya cuek, tapi disini saya kurang percaya diri karena kota ini ibaratnya negara super power, kawah candradimuka bagi perupa,” jelasnya.
Ia mengatakan Jogja selama ini merupakan tempat tinggal bagi banyak perupa-perupa handal sehingga kota ini menjadi pusat perhatian pengamat seni dan bisa dikatakan sebagai barometer seni rupa Indonesia. “Oleh karena itu saya harus mempersiapkan semuanya dengan sungguh-sungguh," katanya
Budi Ubrux sendiri dikenal sebagai perupa yang karya-karyanya identik dengan binatang sapi dan korn yang membalut di setiap objek lukisannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kepada Presiden Terpilih Prabowo, Luhut Berpesan Jangan Bawa Orang Toxic ke Kabinet
Advertisement
Jadwal Agenda Wisata Jogja Sepanjang Bulan Mei 2024, Ada Pameran Buku Hingga Event Lari
Advertisement
Berita Populer
- Sultan Minta Lalu Lintas Penerbangan Bandara YIA Ditambah, Ini Alasannya
- Kepala BKKBN: Remaja Butuh Sex Education, Bukan Tentang Hubungan Seksual Tapi Soal Reproduksi Sehat
- Dibutuhkan Masyarakat, Warung Madura Diminta Tetap Buka 24 Jam
- Warga Rejowinangun Peroleh Pelatihan Kuliner
- Dua TPS 3R Belum Beroperasi, Sampah di Kota Jogja Diolah Swasta Pakai Sistem Tipping Fee
Advertisement
Advertisement