Advertisement

TRANSPORTASI TRADISIONAL : Sebelum Didesain Ulang, Becak akan Diregistrasi & Diidentifikasi

Sunartono
Selasa, 30 Mei 2017 - 09:22 WIB
Mediani Dyah Natalia
TRANSPORTASI TRADISIONAL : Sebelum Didesain Ulang, Becak akan Diregistrasi & Diidentifikasi JIBI/Harian Jogja/Desi SuryantoSejumlah turis asing menumpang becak kayuh saat akan mengunjungi kompleks Keraton Ngayogyakarta, Rabu (29/07 - 2015). Kunjungan turis mancanegara ke Yogyakarta terus meningkat pada bulan Juni/Juli ini seiring musim libur musim panas di Eropa.

Advertisement

Transportasi tradisional becak kan ditata sedemikian rupa.

Harianjogja.com, JOGJA -- Pemda DIY menyusun konsep penataan becak tradisional sebagai becak wisata sebagai tindaklanjut dari Perda DIY No.5/2016 tentang moda transportasi tradisional becak dan andong. Sebanyak 15 desain becak telah ditentukan dari hasil seleksi peserta lomba. Desain tersebut akan dipakai disetiap zonasi becak tradisional.

Advertisement

Baca Juga : http://m.harianjogja.com/?p=820696">TRANSPORTASI TRADISIONAL : Desain Becak Berbeda Setiap Zona, Seperti Apa?
Kepala Pelaksana Tugas Dinas Perhubungan DIY Gatot Saptadi menuturkan sebelum mengaplikasikan desain tersebut, pihaknya akan lebih dahulu melakukan registrasi dan identifikasi untuk mengetahui secara pasti jumlah becak tradisional atau becak kayuh. Registrasi sangat diperlukan, bukan sekedar untuk menentukan jumlah becak yang harus ditata, namun juga terkait kesejahteraan dengan para pengayuh atau tukang becaknya.

Setelah meregistrasi, kemudian akan menentukan titik zonasi tempat mangkalnya becak. Secara umum, seperti kawasan Malioboro, Kraton, Ngabean, Kotagede, Jeron Beteng dan lainnya. Penentuan zonasi itu melalui proses kajian yang ditargetkan bisa selesai tahun ini. Diharapkan pula akan ada pembatasan terhadap becak sesuai zonasinya. Ia menegaskan, zonasi yang dimaksud adalah becak tradisional kayuh bukan becak motor. Setiap zona nantinya akan menggunakan desain yang berbeda. Becak yang sudah ditentukan mangkal di satu zona tidak boleh mangkal di zona lain. Mereka hanya boleh mengantarkan penumpang saja untuk sampai ke zona selain tempatnya mangkal.

"Zonasi harus disiapkan, pengelola becak harus dikendalikan dalam satu organisasi sehingga becak tidak seragam satu Jogja tetapi per zonasi kelihatan. Zonasinya arahnya lebih ke arah wisata," ungkapnya, Senin (29/5/2017)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Ratusan Rumah Terendam Akibat Luapan Sungai Cibeureum

News
| Kamis, 02 Mei 2024, 17:17 WIB

Advertisement

alt

Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja

Wisata
| Rabu, 01 Mei 2024, 14:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement