Advertisement
Subsidi Listrik untuk 44.029 Pelanggan 900VA di Sleman Dicabut
Advertisement
Sebanyak 44.029 pelanggan listrik PLN tak lagi menikmati subsidi listrik
Harianjogja.com, SLEMAN- Dari 51.506 pelanggan listrik berdaya 900va di wilayah Sleman, sebanyak 44.029 pelanggan tak lagi menikmati subsidi listrik.
Advertisement
Manager PLN Rayon Sleman Rohadi Widodo menjelaskan, pencabutan subsidi tersebut lantaran pelanggan yang sebelumnya mendapatkan subsidi dinilai tidak memenuhi kriteria yang disyaratkan. Data tersebut, katanya, sesuai dengan data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNPPK).
Tahun lalu, PLN melakukan verifikasi terhadap 21.006 pelanggan 900 VA di wilayah Sleman. Karena banyak pelanggan yang sebenarnya mampu, memiliki penghasilan tinggi dan memiliki mobil tapi masih menggunakan daya 900 VA bersubsidi. Dari pencocokan data yang dilakukan, hanya 7.477 pelangan ber daya 900 va yang masuk golongan R1 (disubsidi).
Rohadi menjelaskan, jumlah pelanggan R1 450 va di Rayon Sleman tercatat 46.442 pelanggan. Artinya, total jumlah pelanggan yang disubsidi (golongan R1) untuk Rayon Sleman hanya 53.919 pelanggan. "Sebanyak 44.029 pelanggan 900va sudah tidak disubsidi lagi," ujarnya kepada Harianjogja.com, Senin (29/5/2017).
Menurut Rohadi, persoalan pelanggan yang mendapatkan subsidi listrik atau tidak didasarkan pada data yang disampaikan pemerintah melalui TNP2K. Mereka yang mendapatkan subsidi hanya yang masuk kategori R1 450 va dan R1 900 va hasil verifikasi lapangan. Termasuk kalangan UMKM.
Selain pencabutan subsidi pada tahun ini juga diberlakukan tarif baru secara bertahap. Terhitung sejak Januari 2017 sudah tiga kali PLN melakukan penyesuaian tarif listrik kelompok daya 900 VA. Perubahan tarif dilakukan pada 1 Januari, 1 Maret, dan terakhir pada 1 Mei 2017 dari tarif Rp1.043 per KWH menjadi Rp1.352 per KWH.
Terkait penyesuaian tarif listrik yang dilakukan PLN tersebut, Rohadi mengakui jika sejumlah warga mengajukan penurunan daya. Namun, katanya, jumlah warga yang mengajukan tidak terlalu banyak. "Setiap bulan rata-rata berkisar tiga pelanggan saja," ujarnya.
Kenaikan tarif tersebut banyak dikeluhkan oleh warga. Mereka mengaku harus membayar lebih mahal dari sebelumnya.
Suprati, salah seorang warga Sariharjo, Ngaglik, mengaku harus membayar tiga kali lipat sejak subsidi listrik bagi pelanggan 900 VA dicabut. "Sebelum kenaikan tarif saya membayar tagihan setiap bulan rata-rata Rp70.000. Saat ini biayanya di atas Rp150.000 per bulan. Padahal saya hanya menggunakan alat-alat rumah tangga biasa," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Gabung Afsel, Turki Ajukan Kejahatan Genosida Israel ke Mahkamah International
Advertisement
Jadwal Agenda Wisata Jogja Sepanjang Bulan Mei 2024, Ada Pameran Buku Hingga Event Lari
Advertisement
Berita Populer
- Stok Darah dan Jadwal Donor Darah di Jogja Hari Ini, Kamis 2 Mei 2024
- Daftar Lokasi Nobar Timnas U-23 Indonesia vs Irak di Jogja dan Sekitarnya, Gratis!
- Peringati hari Kesiapsiagaan 2024, Kementerian Kominfo Dorong Masyarakat Siap untuk Selamat
- Soal Penjabat Kepala Daerah yang Berencana Maju di Pilkada 2024, Sultan Bilang Begini
- Sultan Minta Lalu Lintas Penerbangan Bandara YIA Ditambah, Ini Alasannya
Advertisement
Advertisement