Advertisement

KEBAKARAN KULONPROGO : Pembakar Dagangan di Pasar Cikli Orang yang Sama dengan Pembakar Al Quran?

Beny Prasetya
Sabtu, 06 Januari 2018 - 13:19 WIB
Nina Atmasari
KEBAKARAN KULONPROGO : Pembakar Dagangan di Pasar Cikli Orang yang Sama dengan Pembakar Al Quran?

Advertisement

Aksi pembakaran kembali terjadi di Pasar Cikli, Kulur, Temon, Kulonprogo, Jumat (5/1/2018)

Harianjogja.com, KULONPROGO -- Aksi Pembakaran yang terjadi di Pasar Cikli, Kulur, Temon, Jumat (5/1/2018) dini hari lalu bisa diakibatkan oleh perilaku usil orang gila yang sering berkeliaran di sekitar pasar.

Advertisement

Baca juga : http://m.harianjogja.com/?p=881831">Dikejar Warga, Pelaku Pembakar Alquran Kibaskan Rok

Pemilik Barang dagangan yang terbakar, Watini, 60, menduga aksi pembakaran itu bisa disebabkan oleh ulah orang gila yang sering berkeliaran di pasar Cikli. Terlebih kebiasaan orang gila itu sering terlihat memainkan korek dan membakar-bakar uwuh alias sampah saat di jumpai warga.

"Ada orang gila yang sering mainan korek. Ngumpulin uwuh terus dibakar," kata Watini, Sabtu (6/1/2017).

Menurut Watini orang gila yang ia curigai itu berbeda dengan orang gila yang diduga membakar Al-Quran di Siluwok Lor, Tawangsari, Pengasih Selasa (2/1/2018) lalu. Di mana orang gila yang ia curigai itu berjenis kelamin laki-laki, bukan perempuan.

"Tapi tidak tahu juga gimana pastinya, saksi mata juga tidak melihat aksi pembakaran dan dari mana berasal, tapi ada orang gila yang biasanya mainan korek itu," katanya.

Mengenai pembakaran yang mengakibatkan sayur dan buah dagangannya ludes terbakar, Watini mengaku telah merugi sejumlah Rp300.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kelola Judi Online Cuaca77.com, 11 Orang Ditetapkan Tersangka

News
| Selasa, 30 April 2024, 20:57 WIB

Advertisement

alt

Komitmen Bersama Menjaga dan Merawat Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Kamis, 25 April 2024, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement