Advertisement
Hingga Maret, 8.000 Hektare Lahan Padi Sleman Siap Dipanen
Advertisement
8.000 ha lahan pertanian setara dengan 48.000 ton padi siap dipanen
Harianjogja.com, SLEMAN-Gangguan cuaca pada musim tanam tahun ini diklaim tidak memengaruhi lahan pertanian padi di Sleman. Sebanyak 8.000 hektare (ha) lahan pertanian padi siap dipanen hingga Maret mendatang.
Advertisement
Kepala Bidang Pertanian Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Sleman Rofik Ardiyanto mengatakan, gangguan cuaca yang terjadi sejak November hingga awal 2018 ini tidak memengaruhi kondisi lahan pertanian. Januari 2018 ini, ada sekitar 2.604 hektate lahan pertanian yang dipanen. "Kalaupun ada, kerusakannya hanya 10 ha di Prambanan akibat Badai Cempaka. Namun, sudah kami bantu dengan mengganti bibit baru," ujarnya kepada Harianjogja.com, Jumat (26/1/2018).
Hingga Maret mendatang, katanya, sebanyak 8.000 ha atau setara dengan 48.000 ton padi siap dipanen. Menurutnya, produktivitas panen padi di Sleman cukup tinggi. Satu ha mampu menghasilkan antara lima hingga enam ton Gabah Kering Giling (GKG). "Luas lahan pertanian yang ditanam tahun ini 48.000 ha. Target kami tahun ini produksi GKG sebanyak 290.000 ton," ujarnya.
Dia optimistis target tersebut dapat terpenuhi. Selain karena Indeks Pertanaman (IP) lahan pertanian di Sleman 2,65-2,7 jauh di atas rata-rata IP nasional (1,5) alasan lainnya, pada musim tanam pertama (MT1) tahun ini, nyaris tidak ada serangan hama yang merusak lahan pertanian secara massif. Kalaupun ada, jumlahnya sampai lima ha dan dapat ditangani oleh petani. "Selain itu, perubahan cuaca pada MT1 tidak berpengaruh terhadap lahan pertanian padi," ujarnya.
Hal itu juga diakui oleh Kepala Kelompok Tani Tanirejo, Madurejo, Prambanan Lipur Dwianggono. Kelompok tani ini sudah melakukan panen lebih awal. Total lahan pertanian yang dipanen di tiga tempat seluas 21 ha. Khusus di desa Madurejo, lahan pertanian yang dipanen sekitar 100 ha dari total luas panen 300 ha. Menurutnya, satu kelompok tani rata-rata memiliki luas lahan pertanian 15 hektar.
"Hasil panen bagus. Untuk hasil ubin sekitar 59 kilogram atau 9,4 ton. Kalau seperti ini kami berharap tidak ada beras impor karena bisa merugikan petani," harap Lipur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Gugatan Kubu Pontjo Sutowo Ditolak PTUN, Penyegelan Hotel Sultan Sah
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KRL Jogja Solo Selasa 7 Mei 2024, dari Stasiun Tugu hingga Maguwo
- Jadwal KRL Solo Jogja Berangkat dari Stasiun Palur Hari Ini, Selasa 7 Mei 2024
- Jadwal Terbaru Kereta Bandara YIA Xpress dan Reguler per 7 Mei 2024
- Berikut Cara Pesan Tiket KA Bandara YIA via Online dan Offline
- Jadwal Lengkap KA Prameks Jogja Kutoarjo, Keberangkatan Selasa 7 Mei 2024
Advertisement
Advertisement