Advertisement
Kampung Ketandan Semakin Berwajah Tiongkok
Advertisement
Fasad Tiongkok Kampung Ketandan terus dipercantik.
Harianjogja.com, JOGJA--Penyelenggaraan festival Tionghoa dalam rangka merayakan Tahun Baru Tiongkok 2018, fasad bangunan di Kampung Ketandan semakin dipertegas. Nuansa pecinan di kampung ini menjadi salah satu daya tarik pengunjung Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) yang nantinya akan diselenggarakan pada 24 Februari-2 Maret 2018.
Advertisement
Ketua Pelaksana PBTY 2018, Sugiarto mengatakan perpaduan arsitektur antara Tiongkok, Belanda dan Jawa adalah ciri khas yang dimiliki kampung ini. "Selain bangunan yang sudah lebih dulu menampilkan fasad alias tampilan muka ala Tiongkok pada penyelenggaraan PBTY sebelumnya, ada warga yang juga mulai mengecat rumahnya agar terlihat nuansa Tiongkoknya," ujar Sugiarto kepada Harianjogja.com, Rabu (31/1/2018).
Sugiarto mengatakan sesuai anjuran dari Gubernur DIY, Sri Sultan HB X, upaya untuk menampilkan sentuhan Tiongkok pada Kampung Ketandan terus dilakukan. Beberapa warga pun mulai menghias dan merenovasi rumahnya agar dapat menampilkan nuansa Tionghoa di kampung tersebut.
"Warga yang tinggal di sisi selatan Kampung Ketandan, ada yang mulai merehab rumahnya," ungkap Sugiarto.
Sedangkan untuk Rumah Budaya Tionghoa, yang diketahui merupakan bekas rumah Kapitan Tan Jing Sing, yaitu salah satu tokoh Tionghoa yang memiliki kedekatan dengan Kraton Ngayogyakarta juga nantinya akan tetap dibuka saat penyelenggaran PBTY. Sugiarto berharap rumah ini juga nantinya dapat turut direhab oleh Pemerintah Kota Jogja, agar dapat lebih terawat dan menarik.
"Rumah Budaya Tionghoa ini nantinya akan tetap difungsikan sebagai ruang pamer barang-barang akulturasi budaya Tionghoa, Jawa dan Belanda," imbuh Sugiarto. Hal itu sejalan dengan tema PBTY yang diselenggarakan di tahun Anjing Tanah ini. Di mana pada kali ini mengusung tema Pelangi Budaya Nusantara.
Sugiarto menambahkan upaya menampilkan budaya nusantara terus menjadi komitmen yang dilakukan Jogja Chinese Art and Culture Center (JCACC) sebagai penyelenggara festival ini. "Keberagaman budaya nusantara itu nanti akan tampil sepanjang penyelenggaraan festival ini. Bahkan, dalam karnaval pembukaan PBTY pada 24 Februari mendatang," jelas Sugiarto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Respon Ajakan Prabowo, Presiden Ingin Pertemuan Presidential Club Digelar Dua Hari Sekali
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Info Stok Hari Ini dan Jadwal Donor Darah di DIY Besok 4 Mei 2024
- Unik! Nangka Muda Masuk 5 Besar Penyumbang Inflasi Tertinggi di Kota Jogja
- President IMA: Para Pemasar Harus Berlari Kencang untuk Memenangkan Persaingan
- Jogja Fashion Week Akan Digelar 22-25 Agustus 2024, Diikuti Ratusan Desainer
- Pemda DIY Didorong Implementasikan Pelayanan Publik Berbasis HAM
Advertisement
Advertisement