Advertisement

Kekayaan Budaya dan Sejarah Jogja Akan Menghiasi Desain Bandara Baru Kulonprogo

I Ketut Sawitra Mustika
Jum'at, 09 Februari 2018 - 06:40 WIB
Bhekti Suryani
Kekayaan Budaya dan Sejarah Jogja Akan Menghiasi Desain Bandara Baru Kulonprogo

Advertisement

Desain NYIA mengedepankan kearifan lokal.

Harianjogja.com, JOGJA--Pemerintah Daerah (Pemda) DIY dan PT Angkasa Pura 1 sama-sama sepakat desain bandara baru New Yogyakarta International Airport (NYIA) mesti mengedepankan kearifan lokal. Nantinya di dalam terminal bandara akan dibuat beragam karya seni yang menceritakan kekayaan sejarah dan kebudayaan Bumi Mataram.

Advertisement

Kurator Art Program NYIA Bambang 'Toko' Witjaksono menyatakan di dalam terminal bandara akan dibuat skenografi atau gambaran ruang yang menggambarkan Jogja secara keseluruhan. Mulai dari Sumbu Imajiner, Sumbu Filosofi, sejarah pembentukan serta budaya Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, daerah pesisir dan lain sebagainya.

"Nanti dibuat skenografi atau tutur cerita tentang pesisir, karena lihat geografisnya dulu, dari selatan ke utara. Terus masuk ke Kota Jogja dengan memasukkan budaya Kraton. Kemudian akan diceritakan melalui karya seni seperti patung, mozaik, relief dan gerbang," ucapnya di Kompleks Kepatihan seusai bertemu dengan Gubernur DIY Sri Sultan HB X. Hadir juga dalam kesempatan itu Direktur Utama PT Angkasa Pura 1 Faik Fahmi.

Nantinya, ucap Bambang, akan ada sekitar 16 titik di terminal NYIA yang terdapat karya-karya seni yang menceritakan berbagai hal mengenai Jogja. Ia mencontohkan, setiap penumpang masuk sebuah gerbang baru maka mereka akan disuguhi cerita yang berbeda.

"Misalnya, masuk gerbang, disitu diceritakan Babat Alas Papringan, yang menceritakan waktu pembuatan Kraton pertama kali, dalam bentuk relief. Atau dibikin motif tentang Kulonprogo, misalnya tanaman khasnya kan manggis, nanti dihadirkan stilisasi pohon manggis. Ini dibikin dulu tutur ceritanya, dan skenografi-nya terhubung dengan interior," katanya lagi.

Karya-karya tersebut akan dibuat setelah bangunan bandara sudah berdiri tegak. Proses penciptaan sengaja dilakukan menunggu saat bangunan sudah selesai, supaya Bambang bisa mengetahui konsep masing-masing lorong yang diusung, sehingga dari sana bisa ditentukan karya seni yang cocok. Nantinya proses pembuatan dibuat bertahap alias tidak semua karya diselesaikan dalam waktu yang bersamaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

PBB Sebut Evakuasi Warga Rafah Butuh Waktu 10 Hari

News
| Rabu, 01 Mei 2024, 21:57 WIB

Advertisement

alt

Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja

Wisata
| Rabu, 01 Mei 2024, 14:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement