Advertisement
Rayakan Ultah, SMP N 1 Dlingo Gelar Kirab Budaya
Advertisement
SMP N 1 Dlingo menggelar peringatan ulang tahun ke-39 dengan kirab budaya.
Harianjogja.com, BANTUL --SMP N 1 Dlingo menggelar peringatan ulang tahun ke-39 dengan cara yang berbeda, yakni kirab budaya. Selain gunungan jodang, seluruh siswa beramai-ramai membawa 39 tumpeng menyusuri Jalan Patuk-Dlingo menuju ke halaman sekolah.
Advertisement
Perayaan dengan tema adat dan budaya ini sengaja digelar untuk media pembelajaran terhadap kearifan lokal dan pembentukan karakter.
Waka Kesiswaan SMP N 1 Dlingo, Samirin mengatakan jumlah tumpeng yang diarak menandakan jumlah umur sekolah kini. Menurutnya seluruh tumpeng itu sebelumnya dibuat sendiri oleh siswa dan guru.
Tumpeng dipilih karena kental dengan nilai filosofi dan merupakan warisan budaya Jawa yang wajib dilestarikan oleh generasi muda.
"Biar tidak kalah dengan kue ulangtahun, anak-anak kita ajak untuk membuat tumpeng dengan kreasi mereka sendiri," katanya dalam rilis yang diterima Harianjogja.com, Senin (19/2/2018).
Dari titik berangkat, arak-arakan ini berhenti di SD Temuwuh dan SLB Dlingo untuk memberikan tumpeng kepada pihak sekolah. Sisanya menurut Samirin, dibawa hingga ke halaman sekolah untuk dimakan bersama atau kembul bujana seluruh siswa yang berjumlah 547 orang ditambah guru dan karyawan.
Tak hanya kirab budaya, rangkaian kegiatan lain seperti bakti sosial kepada warga kurang mampu di Kecamatan Dlingo juga dilakukan. Dana bakti sosial tersebut menurutnya juga berasal dari sumbangan para alumni.
Kepala SMP N 1 Dlingo, Nur Sugiyanto mengaku bangga dengan antusiasme ratusan anak didiknya. Dengan berpakaian tradisional, menurutnya para siswa tidak mengeluh meski harus berjalan hampir sejauh dua kilometer.
Bahkan selaian pakaian tradisional, sejumlah siswa juga ada yang mengenakan seragam pleton inti, pencak silat, hadroh, dan beragam ekstrakurikuler lainnya. Baginya, penanaman nilai-nilai kebangsaan sejak dini wajib dilakukan sebagai upaya pembentukan karakter siswa.
"Mereka tidak malu bahkan seperti bangga pakai pakaian tradisional," tuturnya.
Nur Sugiyanto menambahkan sekolah yang berada di Jalan Patuk-Dlingo, Desa Temuwuh, Kecamatan Dlingo itu tengah menggenjot kemampuan akademik siswanya. Menurutnya sebagian siswanya berlatarbelakang keluarga tidak mampu dan jauh dari kota.
Namun meski begitu dia meyakini dengan berbagai kegiatan positif dan pendampingan dari para guru, seluruh siswanya mampu berprestasi. "Maka kami coba berikan muatan pembentukan karakter siswa lewat kegiatan-kegiatan semacam ini," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Boston Celtics Kalahkan Cleveland Cavaliers di Semifinal NBA Wilayah Timur
- Penerbangan Carter Umrah Masih Dimungkinkan Dibuka di Bandara Adi Soemarmo Solo
- Pemkot Solo Gelar Nobar Timnas vs Guinea, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jensud
- Dico dan Raffi Ahmad Foto Bareng Munculkan Spekulasi, Ini Respons Golkar Jateng
Berita Pilihan
Advertisement
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Operasional KRL Jogja Solo Ditambah Jadi 30 Perjalanan
Advertisement
Grand Rohan Jogja Hadirkan Fasilitas Family Room untuk Liburan Bersama Keluarga
Advertisement
Berita Populer
- PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: Dispar dan DPRD DIY Gelar Pelatihan Kuliner di Kampung Wisata Purbayan
- Jadwal Kereta Bandara YIA Rabu 8 Mei 2024, Harga Tiket Rp20 Ribu
- Sultan Jogja Optimistis Persoalan Sampah di DIY Akan Segera Berakhir
- Persoalan Sampah Dikhawatirkan Berdampak ke Citra Pariwisata Jogja
- Prediksi Cuaca Jogja dan Sekitarnya Rabu 8 Mei 2024: DIY Panas Terik!
Advertisement
Advertisement