Advertisement
Serangan Umum 1 Maret Perlu Diperingati secara Nasional
Advertisement
Serangan Umum 1 Maret diharapkan bisa menginspirasi Generasi muda untuk menjadi pelopor kemajuan bangsa
Harianjogja.com, SLEMAN--Peristiwa pasukan TNI menggempur serdadu Belanda yang berkedudukan di Kota Jogja yang dikenal sebagai Serangan Umum 1 Maret diharapkan bisa menginspirasi Generasi muda untuk menjadi pelopor kemajuan bangsa.
Advertisement
Direktur Bela Negara Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan, Laksamana Pertama TNI Muhammad Faisal berharap generasi muda bisa mengimplementasikan nilai-nilai perjuangan Serangan Umum 1 Maret.
Sebab, saat ini sudah ada tanda-tanda generasi mudah mulai meninggalkan budaya Indonesia dan lebih menyukai kultur yang datang dari luar.
"Jangan sampai generasi muda terkikis rasa nasionalisme dan kecintaannya pada budaya Indonesia. Melalui peristiwa ini saya berharap generasi mudah ikut membangun bangsa, tanggap terhadap perubahan dan senantiasa meningkatkan kompetensi untuk menjawab kebutuhan bangsa," ucap Faizal saat memberikan sambutan pada upacara peringatan di Plaza Monumen Serangan Umum 1 Maret, Kamis (1/3/2018).
Menurut Faizal, Serangan Umum 1 Maret punya peran penting dalam perjalanan bangsa ini, karena menunjukkan kepada dunia bawah TNI dan Republik Indonesia masih memiliki kekuatan, yang secara tidak langsung menambah amunisi Indonesia dalam meja perundingan.
Serangan Umum 1 Maret 1949 dilakukan tepat pada pukul 06.00 WIB. Dengan dipimpin oleh Letkol Suharto, yang saat itu menjabat Komandan Brigade 10/Wehkreis III, gerilyawan Indonesia mampu membuat serdadu Belanda kocar kacir. Setelah berhasil menguasai Kota Jogja selama enam jam, pasukan pun mundur teratur ke daerah pedalaman.
"Perlawanan heroik yang bisa merebut kembali [Kota Jogja] selama enam jam, membuktikan pada dunia bahwa Indonesia masih berdiri tegak," kata Ketua Paguyuban Wehkreis (Daerah Perlawanan) III Jogja Soejono.
Berharap Jadi Peristiwa Nasional
Soejono berharap peringatan Serangan Umum 1 Maret bisa diperingati secara nasional. Usaha untuk mewujudkan itu sudah dilakukan sejak empat tahun silam. Harapannya, dengan diperingati jadi peristiwa nasional, maka masyarakat akan semakin mengerti sejarah yang terkandung di dalamnya.
"Paling tidak pengertian masyarakat bahwa Jogja itu pegang peranan dalam penegakan NKRI. Sekaligus memberikan kesadaran kepada masyarakat," ucap Soejono.
Faizal menyambut baik usulan itu dan ia mengaku senang kalau nantinya Serangan Umum 1 Maret bisa diperingati secara nasional. Namun, ia mengatakan perlu ada proses-proses yang mesti dilalui. "Nanti diajukan ke kementerian terkait. Kemudian nanti dibentuk tim terpadu, sama seperti menentukan pahlawan nasional. Itu ide yang bagus."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Berita Terpopuler: Rober & Prihanto Ambil Formulir di PDIP-Bullying di Semarang
- Wawali Solo Sebut Penyebab Kebakaran di Kelurahan Manahan Masih Diinvestigasi
- Mau Dolan Seharian? Cek Prakiraan Cuaca Sukoharjo Minggu 19 Mei 2024
- Sebelum Bepergian di Hari Minggu, Cek Dulu Jadwal Lengkap KA Banyubiru Ini
Berita Pilihan
Advertisement
Menteri Keamanan AS Sebut Terorisme Kembali Muncul dan Jadi Ancaman
Advertisement
Hotel Mewah di Istanbul Turki Ternyata Bekas Penjara yang Dibangun Seabad Lalu
Advertisement
Berita Populer
- Pilkada Sleman: Kustini, Danang dan Harda Berebut Tiket dari PDIP
- Jurnalis dan Pegiat Media Jogja Tolak RUU Penyiaran
- Kampanye Makan Ikan Akan Digelar di Gunungkidul
- Pemkot Jogja Luncurkan Sekolah Perempuan Penyintas Kekerasan
- Hari Bakti Dokter Indonesia, IDI Gelar Baksos Operasi Bibir Sumbing di RSUD Sleman
Advertisement
Advertisement