Advertisement
Dalam Dua Bulan, 20 Anak di Kulonprogo Jalani Pernikahan Dini akibat KTD
Advertisement
Di Kulonprogo sebanyak 20 anak telah menikah di dua bulan terkahir ini
Harianjogja.com, KULONPROGO- Di Kulonprogo sebanyak 20 anak telah menikah di dua bulan terkahir ini. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Bidang Permpuan dan Anak, Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kulonprogo, Sabtu (3/3/2018).
Advertisement
Menurut Woro, sepuluh pasang anak di bawah umur itu telah mengajukan perkawinan di dua bulan belakangan ini. "Sejak januari terdapat 10 pasang anak menjalani perkawinan," katanya.
Sesuai Peraturan Bupati Kulonprogo Nomor 9 Tahun 206 tentang pencegahan perkawinan, perkawinan anak hanya diperbolehkan Pengadilan Agama Kulonprogo jika telah mendapatkan rekomendasi Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak(P2TP2A) di DinsosP3A.
"Kami sudah bekerjasama dengan Pengadilan Agama [Kulonprogo], dan ada sepuluh pasang tadi yang mendapatkan rekomendasi dari kami.
Sepuluh pasang yang menjalani perkawinan itu, menurut Woro menjalani pernikahan karena terpaksa akibat Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD). Artinya sepuluh perempuan yang berumur di bawah 18 tahun itu mengalami kehamilan atas hubungan badan dengan pasangan yang juga di bawah umur.
"Seluruhnya mengalami perkawinan akibat KTD," jelasnya.
Woro menambahkan bahwa kasus perkawinan di usia dini ini terus terjadi karena kejadian menular ke generasi selanjutnya. Yang mana pola asuh orang tua yang putus sekolah dan kedewasaannya masih prematur ia anggap bakal membuat sang anak bakal menjalani kejadian serupa.
Bahkan kejadian Kekerasan Dalam Rumah Tangga sering kali terjadi dalam perkawinan yang Woro katakan sebagai perkawinan yang serba dipaksakan itu.
"Ketika sudah putus sekolah, tidak mempunyai skill yang memadai, maka masalah selanjutnya ialah ekonomi. Dengan umur yang masih belia mereka belum matang dalam keadaan, maka yang terjadi ialah adanya KDRT," jelasnya.
Diungkapkan pula, pola asuh anak yang tidak tepat akibat orang tua yang prematur itu membuat kesehatan anak juga terganggu. Hal itu terjadi karena orang tua sibuk dengan pekerjaan dan keinginan memanjakan diri sendiri akibat masih muda.
"Jadi mungkin terjadi masalah stunting dan lainnya, yang jelas pola asuh tidak benar berpotensi membuat kesehatan baik fisik dan mental anak terganggu," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kelola Judi Online Cuaca77.com, 11 Orang Ditetapkan Tersangka
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KRL Solo Jogja Selasa 30 April 2024, Berangkat dari Stasiun Palur
- Jadwal Pemadaman Listrik di Bantul dan Sleman Hari Ini, Selasa 30 April 2024
- Jadwal Bus Damri dari Jogja ke Bandara YIA, Cek Lokasi Pemberhentian dan Tarifnya
- BMKG Prediksi Cuaca Jogja Hari Ini Cerah dengan Suhu Mencapai 33 Derajat Celcius
- Top 7 News Harianjogja.com Selasa 30 April 2024: Indonesia Kalah dari Uzbekistan, Viral Pengunjung Makam Raja Imogiri Dipungut Biaya
Advertisement
Advertisement