Advertisement
Hari Ini Puncak Labuhan Merapi, Uba Rampe Diarak ke Pos 1 Pendakian
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN--Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat mengadakan Upacara Adat Labuhan Merapi yang dimulai pada Senin (16/4/2018) kemarin di Dusun Kinahrejo, Desa Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta. Upacara ini diadakan dalam rangka memperingati Jumenengan Dalem Sri Sultan HB X.
Asisten Sekretaris Daerah Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Sleman, Purwatno Widodo, mengatakan upacara ini merupakan bentuk rasa syukur dan doa bagi keselamatan raja keraton Ngayogyakarto Hadiningrat. "Upacara Labuhan ini dimaknai sebagai sebuah persembahan doa kepada Tuhan yang Maha Esa juga tanda penghormatan bagi leluhur kraton Ngayogyakarto Hadiningrat," katanya pada sambutan mewakili Bupati Sleman Sri Purnomo, Senin (16/4/2018).
Advertisement
Menurut Purwatno, labuhan didasari oleh pandangan hidup yang terwujud dalam etika keseharian masyarakat jawa dalam berbuat, sehingga dari aktivitas tersebut tercipta sebuah keselarasan dengan alam dan lingkungan. Purwatno mengatakan upacara ini sebagai bentuk kedekatan antara rakyat dan rajanya.
"Sebuah kedekatan antara masyarakat dengan rajanya yang dimaknai dengan masih adanya kepercayaan, penghargaan, dan penghormatan kepada rajanya," ujar Purwatno.
Purwatno mengharapkan tradisi yang dilakukan oleh warga Kinahrejo dan sekitar Merapi perlu terus dilestarikan. "Dengan banyaknya pengaruh budaya modern yang masuk pada zaman sekarang, diharapkan budaya seperti Labuhan Merapi ini merupakan aset kekayaan budaya yang harus terus dilestarikan," ujarnya.
Labuhan Merapi merupakan acara yang rutin diadakan setiap tahun, tepatnya pada 30 Rajeb kalender jawa. Prosesi pada Senin (16/4/2018) dimulai dengan mengarak gunungan dan ubo rampe dari Kantor Kecamatan Cangkringan menuju Petilasan Rumah Mbah Maridjan. Kemudian gunungan dan ubo rampe tersebut secara seremonial diserahkan oleh Camat Cangkringan dan diterima oleh Juru Kunci Merapi Mas Asih atau Mas Lurah Kliwon Suraksohargo.
Mas Asih mengatakan upacara adat tersebut merupakan wujud rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Kuasa. "Labuhan Merapi juga bertujuan untuk memohon perlindungan dan keselamatan untuk seluruh warga masyarakat Yogyakarta," ungkapnya Senin (16/4/2018).
Ia berharap agar tradisi Labuhan Merapi dapat lestari di tengah modernisasi. “Harapannya yang muda juga bisa melestarikan tradisi ini, para kawula muda bisa tahu tentang budaya, dan bisa mempelajari tentang budaya. Semoga budaya ini bisa berkembang dengan baik, sehingga masyarakat itu paham tentang budaya,” ungkapnya.
Labuhan Merapi akan dilanjutkan hari ini, Selasa (17/4/2018) dengan mengarak uba rampe ke Bangsal Sri Manganti atau Pos 1 pendakian Gunung Merapi untuk dilanjutkan dengan prosesi ritual dan doa. Seperti tahun-tahun sebelumnya, acara akan ditutup dengan pembagian nasi berkat kepada masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Ganjar-Mahfud Pilih Jadi Oposisi, Gibran Minta Dikawal dari Luar
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- Viral Pesepakbola Radja Nainggolan Naik Becak Keliling Kota Jogja
- Cegah Demam Berdarah, Dinkes Jogja Minta Warga Ganti Bak Mandi dengan Ember
- Calon PPK Kota Jogja untuk Pilkada 2024 Dijadwalkan Tes CAT Besok
- Pemda DIY Akan Buka 2.944 Formasi CPNS dan PPPK di 2024, Ini Rinciannya
- Jadwal KRL Jogja Solo Selasa 7 Mei 2024, dari Stasiun Tugu hingga Maguwo
Advertisement
Advertisement