Advertisement
Tahun Ini, Pengakses Jamkesus Terpadu Meningkat
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-Jamkesos DIY kembali menyelenggarakan Jaminan Kesehatan Khusus (Jamkesus) Terpadu bagi penyandang disabilitas yang memiliki keterangan tidak mampu. Pelaksanaan Jamkesus Terpadu akan terus dilakukan di tahun-tahun berikutnya karena mampu meningkatkan jumlah pengakses secara signifikan.
Kasi Pemeliharaan Kesehatan Jamkesos DIY Agus Priyanto mengatakan, Jamkesus Terpadu bagi penyandang disabilitas di RS DKT Dr Soetarto kali ini dilaksanakan selama dua hari. Prediksi panitia akan ada 100 peserta dari tujuh kecamatan yang mengikuti program tersebut, tetapi jumlah peserta ternyata melebihi target yaitu 250 peserta.
Advertisement
Agus menambahkan peserta masih bisa bertambah karena ada 16 kendaraan penjemputan di lapangan yang masih beroperasi hingga acara selesai. Peserta yang langsung datang ke RS DKT juga diterima.
Agus menambahkan program Jamkesus Terpadu sudah dilaksanakan sejak 2015. Pelaksanaan program terbukti meningkatkan jumlah pengakses jamkesus bagi penyandang disabilitas.
"Sebelum diadakan, yang mengakses hanya 60 orang per tahun. Kemudian 2015 diadakan selama dua hari, pada 2016 pengakses reguler bertambah menjadi 8.900 orang dan pada 2017 menjadi 10.107 orang," kata Agus, Rabu (18/4/2018).
Agus mengatakan jumlah penyandang disabilitas di DIY adalah 3,5% dari total penduduk di DIY. Agus menambahkan, berdasar data Pemkot Jogja, ada sekitar 2.800 penyandang disabilitas di Jogja. "Berdasar data di Jamkesos, 400 di antara 2.800 itu adalah penyandang disabilitas yang memiliki masalah kesehatan. Saat ini sudah 250 yang datang, semoga besok bisa lebih banyak," kata Agus.
Dalam Jamkesus Terpadu bagi penyandang disabilitas yang memiliki keterangan tidak mampu tersebut, diadakan pemeriksaan kesehatan baik secara umum maupun spesialis. Selain itu, disediakan tempat reparasi alat bantu seperti kursi roda, tongkat penyangga, alat dengar, dan kaki palsu. Semua fasilitas dipusatkan di satu tempat untuk memudahkan penyandang disabilitas mengakses bermacam-macam fasilitas dalam satu waktu.
Assesment special dari Roda Untuk Kemanusiaan (RUK) Indonesia Sarwani mengatakan, sejak diadakan Jamkesus jumlah penyandang disabilitas yang mereparasi alat bantu kursi roda langsung naik secara signifikan. "Sebelumnya sangat sedikit per tahunnya, karena belum pada tahu kalau kursi roda harus diperiksa berkala setiap tahun. Setelah diadakan, sejak 2015 sampai saat ini ada 700 pengakses," kata Sarwani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Komisaris HAM PBB Prihatin dengan Sikap Polisi AS yang Membubarkan Aksi Mahasiswa Pro Palestina
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Stok Darah 30 April 2024 dan Jadwal Donor Darah Besok di Wilayah DIY
- Kantor PT Taru Martani Digeledah Kejati DIY, Terkait Dugaan Korupsi Rp18 Miliar
- BKKBN DIY Lantik P3K, Gunungkidul Dan Kulon Progo Tambah Penyuluh KB
- Jadi Pusat UMKM, Eks Hotel Mutiara 1 Malioboro Jogja Beroperasi di 2025
- TPA Piyungan Ditutup Permanen Besok! Semua Depo Sampah Kota Jogja Hari Ini Dikosongkan
Advertisement
Advertisement