Advertisement

Rayakan Persatuan, Warga Gulurejo Gelar Kirab Budaya

Beny Prasetya
Minggu, 22 April 2018 - 15:15 WIB
Yudhi Kusdiyanto
Rayakan Persatuan, Warga Gulurejo Gelar Kirab Budaya Warga Desa Gulurejo saat menggelar kirab budaya sebagai perayaan bergabungnya dua kelurahan, yakni Gegulu dan Bonorejo, menjadi Desa Gulurejo, Sabtu (21/4 - 2018).Harian Jogja/Beny Prasetya

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGORibuan warga Desa Gulurejo, Kecamatan Lendah, menggelar kirab budaya, Sabtu (21/4/2018). Upacara tradisional itu digelar untuk merayakan ulang tahun ke-70 Desa Gulurejo. Desa Gulurejo merupakan hasil penyatuan dua kelurahan yakni Gegulu dan Bonorejo.

"Selain alasan permintaan dari Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Kelurahan Gegulu dan Bonorejo bersatu untuk mengikuti jejak Indonesia yang juga bersatu," kata Ketua Panitia Kirab Budaya Perayaan HUT Desa Gulurejo, Sugiyanto, Sabtu.

Advertisement

Sugiyanto mengatakan bersatunya dua kelurahan di era kemerdekaan itu patut dirayakan oleh warga setempat. Menurutnya, kirab budaya yang digelar juga mampu menyatukan seluruh warga.

Dalam kegiatan tersebut, desa yang terkenal dengan produksi kain batiknya itu mengusung 12 gunungan dan 12 atraksi seni budaya. Gunungan dan atraksi kesenian itu ditampilkan oleh warga dari 10 dusun yang ada di Gulurejo, Pemdes Gulurejo serta dari guru PAUD setempat.

Kirab dimulai dari bekas Kantor Balai Desa Gulurejo yang saat ini digunakan sebagai Puskesmas Pembantu II Lendah menuju Balai Desa Gulurejo. Dalam perjalanan sejauh sekitar 12 kilometer, ribuan peserta melakukan berbagai atraksi seperti kuda lumping, tari-tarian, dan nyanyian anak di sepanjang jalan.

Assekda Bidang Kesejahteraan Rakyat Pemkab Kulonprogo, Arif Sudarmanto, yang hadir dalam acara itu menyatakan kegiatan yang digelar di Desa Gulurejo patut diapresiasi. Menurutnya, kirab budaya tersebut bisa menjadi potensi wisata bila dilaksanakan secara terjadwal. "Kegiatan ini merupakan program yang positif dan perlu dikembangkan dan bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan yang datang ke Kulonprogo," katanya.

Menurut Arif, Desa Gulurejo dan desa lain di Kulonprogo harus mempersiapkan diri menyambut beroperasinya New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Bumi Menoreh. "Potensi yang ada harus dikembangkan untuk menyambut peluang seiring beroperasinya NYIA," katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024

News
| Selasa, 30 April 2024, 17:47 WIB

Advertisement

alt

Komitmen Bersama Menjaga dan Merawat Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Kamis, 25 April 2024, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement