Advertisement
Penambang Liar di Kali Boyong Berguguran, Pemdes Purwobinangun Tak Bisa Berbuat Banyak
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Pemkab Sleman meminta pemerintah desa yang memiliki kawasan tambang untuk serius menangani maraknya penambangan ilegal. Terlebih selama beberapa bulan terakhir, kecelakaan kerja di area penambangan yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa terus terjadi.
Menanggapi imbauan ini, Kepala Desa Purwobinangun, Kecamatan Pakem, Heri Suasana, menyatakan jajarannya tak punya kekuatan untuk menghentikan aktivitas penambangan dan hanya bisa mengingatkan para penambang pasir ilegal untuk selalu hati-hati. "Mereka [penambang ilegal] berasal dari luar Purwobinangun. Contohnya penambang yang tertimbun pada Sabtu (12/5/2018) berasal dari Kecamatan Ngaglik," kata Heri saat ditemui Harian Jogja, Selasa (15/5/2018).
Advertisement
Heri mengatakan jajarannya tak berwenang menertibkan apalagi menutup tambang ilegal yang ada di wilayahnya. "Kami tak punya kewenangan untuk menutup. Kami hanya bisa sekadar mengingatkan saja," kata Heri.
Menurut Heri, Pemdes Purwobinangun selalu melapor kepada Pemkab Sleman maupun Pemda DIY setiap ada penambangan ilegal di wilayahnya. Beberapa saat setelah ada laporan, aparat dari Pemda DIY langsung menggelar razia. Namun setelah razia selesai, aktivitas penambangan ilegal kembali marak.
Selama ini, penambang yang masuk wilayah Kecamatan Pakem banyak yang menggunakan peralatan manual. "Mereka setiap hari bawa truk menuju Kali Boyong, dan mereka kadang kucing-kucingan saat hendak beroperasi," ujarnya.
Penambangan pasir di kawasan Kali Boyong masuk dalam tiga desa di Kecamatan Pakem, yaitu Desa Purwobinangun, Candibinangun dan Hargobinangun.
Saat dikonfirmasi, Kepala Desa Candibinangun, Sismantoro, membantah adanya praktik penambangan liar di wilayahnya. "Di Kali Boyong ada penambangan ilegal, tetapi tuidak ada yang beroperasi di Desa Candibinangun," katanya kepada Harian Jogja, Selasa.
Beberapa waktu lalu, kecelakaan di area penambangan pasir kembali terjadi dan menewaskan satu orang warga Desa Donoharjo, Kecamatan Ngaglik. Korban bernama Marjuki, 35, tewas tertimbun tebing pasir setinggi dua meter yang runtuh. Bupati Sleman, Sri Purnomo, meminta seluruh kepala desa di wilayah operasi penambangan untuk serius dalam menangani penambangan ilegal. "Kecelakaan di kawasan tambang pasir sudah terjadi berkali-kali. Para penambang nekat beroperasi secara ilegal dan tidak memperhatikan keselamatan mereka," ujarnya, Sabtu (12/5/2018).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Jemaah Haji Diminta Menjaga Kebugaran Fisik, Menag: Jangan Terlalu Diforsir
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- Dinsosnakertrans Kota Jogja Mendorong Perusahaan Bikin Koperasi Karyawan
- Kelurahan Cokrodiningratan Jogja Segera Bangun 648 Titik Biopori Kompos
- Ada Pembuangan Sampah Ilegal di Gunungkidul, Begini Respons Pemda DIY
- Marbot Masjid di Kota Jogja Dapat Fasilitas BPJS Ketenagakerjaan
- Eko Suwanto: Sultan Grond dan Pakualaman Grond untuk Kesejahteraan Masyarakat
Advertisement
Advertisement