Advertisement
Wisatawan Sepi di Bulan Ramadan, Pengelola Jangan Menyerah
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL--Kreatifitas pengelola obyek wisata saat memasuki bulan Ramadan diharap lebih ditingkatkan. Hal ini untuk mengantisipasi minimnya jumlah kunjungan wisatawan.
"Pelaku wisata seperti pokdarwis harusnya mampu lebih kreatif dalam mengemas obyek wisata saat bulan puasa ini, karena memang terjadi penurunan kunjungan," kata Sekretaris Dinas Pariwisata Gunungkidul, Harry Sukmono, Kamis (17/5/2018).
Advertisement
Harry mengatakan sepinya kunjungan wisatawan saat bulan puasa memang suatu hal yang wajar. Namun meski begitu jangan menjadi alasan para pengelola wisata untuk pasrah dengan keadaan. Beberapa cara seperti membuat gelaran kampung Ramadan di obyek wisata bisa menjadi solusi.
"Cara lainnya monggo, tergantung inovasi para pengelola wisata. Contohnya saja seperti adakan kegiatan yang bersinggungan dengan Ramadan di pantai, kan itu nanti menarik kunjungan juga," jelasnya.
Harry juga membuka jalan komunikasi jikalau pengelola wisata merasa kebingungan dalam tatacara pengemesan obyek wista saat bulan puasa. "Kami terbuka, kalau ada yang bingung bisa datang ke sini, nanti diskusi bareng," katanya.
Sementara itu Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pantai Baron, Edy mengatakan dari pantauannya di hari pertama puasa ini jumlah wisatawan yang datang masih relatif sama seperti hari biasa. "Hari ini masih sama, tadi kurang lebih ada 50 mobil dan ratusan motor," ujarnya.
Kendati demikian Edy mengaku jika memasuki bulan puasa jumlah wisatawan jauh lebih sedikit. Ia menambahkan hingga hari ini pihaknya belum ada antisipasi untuk menanggulangi minimnya wisatawan tersebut. "Belum ada rencana sama sekali, tapi nanti baru ada acara dan persiapan maksimal menjelang lebaran," katanya.
Edy mengatakan pihaknya tidak terlalu mempermasalahkan hal itu. Menurutnya selama pelayanan kepada wisatawan baik, hal itu tidak terlalu mempengaruhi minat kunjungan.
Sementara itu Koordinator TPR Utama Tanjungsari, Supardi mengatakan dari pengalamannya kunjungan wisata saat bulan puasa jauh lebih menurun jumlahnya. Setiap tahun minimnya kunjungan terjadi di awal bulan puasa hingga mendekati hari ke 20. "Penurunan jumlah kunjungan tersebut bisa mencapai 30-40%," Imbuh Supardi.
Namun mendekati akhir bulan puasa, kunjungan wisatawan akan melonjak. Adapun ramainya kunjungan wisatawan saat akhir puasa atau menjelang lebaran didominasi perantau asal Gunungkidul mulai pulang kampung.
"Mereka banyak menghabiskan waktu di sini, singkat kata melepas rindu di kampung halaman. Wisatawan luar kota juga mulai berdatangan," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kemenko Perekonomian: Ada Plafon Rp107 Miliar untuk Beli Alsintan
Advertisement
Hotel Mewah di Istanbul Turki Ternyata Bekas Penjara yang Dibangun Seabad Lalu
Advertisement
Berita Populer
- Jurnalis dan Pegiat Media Jogja Tolak RUU Penyiaran
- Pemkot Jogja Luncurkan Sekolah Perempuan Penyintas Kekerasan
- Hari Bakti Dokter Indonesia, IDI Gelar Baksos Operasi Bibir Sumbing di RSUD Sleman
- Puluhan Pewarta Berlaga di Turnamen Billiar Piala Wabup Sleman 2024 di 911 SCH, Ini Para Juaranya
- Produk Turunan Sawit UMKM Jogja Dipamerkan di Acara Indonesia Plantation Watch 2024
Advertisement
Advertisement