Advertisement
Panen Surplus, Beras Impor Belum Masuk Bantul
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL--Dinas Perdagangan Bantul mengklaim beras impor belum sampai ke pasaran. Surplus padi di wilayah Bantul menjadi salah satu penyebab beras dari luar negeri belum dijual di pasar lokal.
Kepala Dinas Perdagangan Bantul Subiyanta Hadi mengatakan panen padi di Bantul mengalami surplus sebanyak 29.000 ton. Menurut dia, dengan jumlah ini kebutuhan beras masih mencukupi hingga tiga bulan ke depan. Dampak dari surplus beras ini, kuota beras impor di Bulog masih disimpan dan belum disebar ke pasar.
“Tempat kami surplus, jadi beras impor di Bulog masih disimpan. Nanti kalau pasokan kurang, beras impor bisa dikeluarkan untuk menstabilkan harga beras di pasaran,” katanya kepada wartawan, Senin (4/6/2018).
Subiyanta menjelaskan belum ada beras impor di pasar lokal berdasarkan hasil pemantauan di tiga pasar induk di Bantul, yakni Pasar Bantul, Imogiri dan Niten di Jalan Bantul. “Tidak ada beras impor, bahkan ada yang surplus stok. Salah satunya pedagang memiliki stok hingga 200 ton,” kata dia.
Kepala Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Bantul Pulung Haryadi mengakui hasil panen padi di Bantul sangat baik. kondisi ini tidak lepas dari faktor cuaca yang mendukung untuk sektor pertanian. “Cuaca baik dan hasilnya pun ikut baik,” katanya.
Menurut dia, hasil dari pengubinan yang dilakukan petugas, satu hektare sawah bisa menghasilkan gabah 7,7 ton. “Panennya baik dan untuk gabah kering dihargai Rp4.000 per kilogram,” ucapnya.
Menurut dia, untuk melindungi petani padi, Pemkab sudah meluncurkan beras lokal bermerek Beras Asli Bantul. Diharapkan program ini tidak hanya menyejahterakan petani, tetapi juga sebagai menangkal beras impor dari luar negeri. “Kami juga membantu dalam pemasaran dengan mengenalkan produk Beras Asli Bantul,” katanya.
Pulung menambahkan untuk produksi Beras Asli Bantul ditangani oleh asosiasi Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Bantul. Seluruh gapoktan diperbolehkan menyumplai gabah sebagai bahan produksi Beras Asli Bantul. “Seluruh gapoktan bisa memasok, tapi untuk produksi harus ada standardisasi untuk menjaga kualitas beras yang dihasilkan,” ucapnya.
Advertisement
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Tok! KPU Putuskan Dua Caleg Terpilih PDIP Diganti, Ini Penggantinya
- Kondisi Jalan Gelap, Pengendara Motor Meninggal seusai Tabrak Truk di Sragen
- Strategi Bata Tutup Pabrik Disebut Kurang Tepat di Tengah Pertumbuhan Industri
- Tak Penuhi Rekomendasi OJK, Izin Usaha PT Tani Fund Madani Indonesia Dicabut
Berita Pilihan
Advertisement
Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang, Kementerian PPPA Turun Tangan
Advertisement
Grand Rohan Jogja Hadirkan Fasilitas Family Room untuk Liburan Bersama Keluarga
Advertisement
Berita Populer
- Sultan Jogja Ingatkan Abdi Dalem Harus Jadi Penjaga Budaya
- Top 7 News Harianjogja.com Rabu 8 Mei 2024: Masalah Sampah hingga Hasil Liga Champions
- Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi DIY Tidak Diperpanjang
- Kemarau Basah, BPBD DIY Minta Warga Bikin Sumur Resapan
- Meresahkan! Vandalisme di Malioboro Jogja Kian Menggila, 10 Toko Jadi Objek Coret-coret
Advertisement
Advertisement