Advertisement
Wow, Stok Daging Sapi di Bantul Melimpah
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL--Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan, dan Perikanan Bantul, menyatakan stok daging sapi di Bantul melimpah sehingga tidak perlu impor untuk menurunkan harga daging sapi. Harga daging sapi saat ini masih Rp120.000-125.000 per kilogram (kg).
"Stok daging sapi cukup, bahkan melimpah," kata Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan, dan Perikanan Bantul, Pulung Haryadi, saat ditemui seusai menghadiri panen raya bawang merah di Dusun Nawungan, Selopamioro, Imogiri, Jumat (22/6/2018).
Pulung mengatakan menjelang Lebaran hingga saat ini rumah potong hewan (RPH) yang dikelola instansinya memotong sekitar 19-23 ekor sapi. Padahal biasanya hanya 12-19 ekor dalam sehari. Jumlah tersebut belum termasuk sapi yang dipotong sendiri oleh peternak.
Menurut dia, kenaikan harga daging sapi di pasaran merupakan fenomena wajar karena efek psikologis Lebaran dan banyaknya permintaan. Ia meyakini kenaikan harga daging sapi hanya berlaku sepekan setelah Lebaran dan harga mulai turun kembali dalam dua hari ke depan.
"Awal pekan depan pasti harga turun lagi karena stok cukup," ujar Pulung. Ia menambahkan harga daging sapi normalnya Rp108.000-Rp110.000 per kilogram.
Hasil pantauan Dinas Perdagangan Bantul per Jumat (22/6/2018), harga daging sapi murni di Pasar Bantul Rp125.000 per kilogram. Lebih mahal dibanding di Pasar Niten Rp120.000 per kilogram, dan di Pasar Imogiri Rp115.000 per kilogram. Harga tersebut belum berubah sejak Rabu (27/6/2018) lalu.
Ketua Persatuan Pengusaha Daging Sapi Segoroyoso Bantul, Ilham Ahmadi mengklaim harga daging sapi saat ini seharusnya sudah normal kembali karena stok melimpah. Ia mengatakan harga daging sapi Rp120.000 masih dalam batas normal untuk libur Lebaran.
Menurut dia, kenaikan harga daging sapi disebabkan selain banyaknya permintaan juga untuk menutupi kerugian, karena selama libur Lebaran ini jeroan sapi tidak laku di pasaran. Ia menyatakan batas tertinggi harga eceran daging sapi per kilogram sudah ditentukan maksimal Rp120.000.
Namun pihaknya tidak bisa memantau jika masih ada pedagang yang menjual di atas Rp120.000 per kilogram, "Kalau sudah di atas Rp120.000 saya kira itu oknum di pasar," ujar Ilham.
Advertisement
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Fakta-fakta Seputar Korupsi SYL yang Terungkap di Persidangan, dari Beli Mobil, Kaca Mata hingga Bayar Biduan
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Stok Darah PMI DIY Minggu 1 Mei 2024 dan Jadwal Donor Darah
- Unjuk Rasa di Tugu Jogja, Ini Tuntutan Serikat Buruh pada Momen May Day
- Hari Buruh, Korban Apartemen Malioboro City Demo Perjuangkan Hak Kepemilikan
- Pemkot Jogja Masih Menunda Pembangunan TPS 3R di Piyungan, Ini Alasannya
- Peringati May Day, Pemkot Jogja Dorong Pekerja Tingkatkan Hard Skill dan Soft Skill
Advertisement
Advertisement