Advertisement
Tunggu Kepastian NYIA, Konsep DED Pantai Glagah Ditangguhkan
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Dinas Pariwisata (Dispar) Kulonprogo menangguhkan pembahasan konsep detail engineering design (DED) atau detail teknis penataan kawasan Pantai Glagah. Kepala Dispar Kulonprogo, Niken Probo Laras, mengatakan penyusunan DED ditangguhkan untuk dibahas kembali tahun depan. Hal itu dilakukan dengan pertimbangan masih ada berbagai perhitungan yang harus dikaji sembari menunggu kepastian pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA). "Nanti kalau sudah [jelas posisi fisik pembangunan NYIA] kami buat DED, karena Pantai Glagah tetap menjadi primadona pariwisata," kata dia, Senin (2/7/2018).
Menurut Niken, selain Pantai Glagah, masih belum banyak objek wisata yang mampu terus mempertahankan jumlah pengunjungnya, kecuali beberapa objek yang memiliki ciri khas atau menjadi lokasi kegiatan yang besar dan menyedot banyak pengunjung. Selain itu diperkirakan pengunjung Pantai Glagah akan semakin meningkat signifikan setelah NYIA beroperasi. Oleh karena itu penyusunan DED Glagah bisa lebih mengakomodasi kebutuhan tersebut.
Advertisement
Disinggung soal konsep umum DED, Niken menegaskan poin penting penataan Pantai Glagah adalah kehadiran tempat nyaman di area publik bagi pengunjung serta penyediaan zonasi bagi para pedagang menyesuaikan jenis-jenis usaha yang mereka miliki. "Tidak perlu ACC [persetujuan] dari PT Angkasa Pura I, karena sepanjang wilayah yang kami buat DED itu bukan Kawasan Keselamatan Operasional Penerbangan [KKOP]. Kalau kami tidak membuat bangunan yang mengganggu bandara tidak apa-apa," ujarnya.
Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah V Pantai Glagah, Aris Widiatmoko, berharap Pantai Glagah dan Congot tetap bisa dipertahankan sebagai objek wisata Kulonprogo. Hal ini penting mengingat kedua pantai tersebut adalah pantai yang legendaris dan sudah eksis selama puluhan tahun. Amat disayangkan bila kedua pantai tadi harus tergeser atau bahkan mati setelah hadirnya NYIA. "Harapan kami lokasi wisata dibuat konsep sedemikian rupa oleh pihak-pihak yang berwenang, sehingga dua pantai itu akan tetap eksis dan maju bersama dengan bandara baru. Istilah jawanya piknik neng segara karo ndelok montor mabur [wisata ke pantai sambil melihat pesawat terbang]," katanya. Menurut dia, dengan mempertahankan pantai-pantai tadi, maka pendapatan asli daerah dari sektor pariwisata akan semakin pesat.
Disinggung soal sabuk hijau pantai, dia menjelaskan Satlinmas tidak berkompetensi untuk menanggapi persoalan sabuk hijau di sekitar Pantai Glagah dan kawasan NYIA karena ada ahli yang lebih memahami. Hanya saja ia berharap agar Pemkab Kulonprogo dan PT Angkasa Pura I (Persero) bisa mengakui keberadaan Satlinmas. Sebagai bagian dari salah satu ujung tombak pengamanan pantai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Gugatan Kubu Pontjo Sutowo Ditolak PTUN, Penyegelan Hotel Sultan Sah
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Pemadaman Listrik Hari Ini Selasa 7 Mei 2024: Giliran Sleman, Bantul, dan Gunungkidul
- Prakiraan Cuaca Seluruh Wilayah DIY Cerah Berawan Hari Ini, Cocok untuk Piknik
- Top 7 News Harianjogja.com Selasa 7 Mei 2024: Lowongan CPNS DIY, Pelecehan Mahasiswi UPN
- Ini Tantangan Mendesak UMKM Jogja untuk Naik Kelas
- KPU Jogja Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pilkada 2024, Hadiah Rp18 Juta
Advertisement
Advertisement